Tingkatkan Hasil Petani Dan Nelayan Membuka Pelabuhan Ekspor Terbatas Solusi Terbaik

KepriNews.Com.Natuna-Disisa waktu kampanye, paslon bupati dan wakil bupati Natuna nomor urut 2, Wan Siswandi-Rodhial Huda (WS-RH) terus lakukan sosialisasi dan bersilaturahmi dengan masyarakat.


Tanpa kehadiran Wan Siswandi, Calon Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda menyapa warga Tanjung Kumbik Kecamatan Pulau Tiga Barat, Rabu (2/12).

"Maaf Pak Wan Siswandi tidak bisa hadir karena sedang kurang enak badan akibat kelelahan," terang Syaifullah Ketua Tim Pemenangan WS-RH Kecamatan Pulau Tiga/Pulau Tiga Barat.


Dalam kesempatan tersebut, Rodhial Huda menerangkan tentang dirinya sepakat berdampingan dengan Wan Siswandi karena adanya kecocokan dalam satu pandangan, satu visi-misi menuju warga sejahtera rukun harmonis.

"Dalam kami keliling berkampanye, sering kami temukan permasalahan jatuhnya harga hasil pertanian dan perikanan kita," ungkap Rodhial.

Menurut Rodhial, murahnya harga hasil pertanian dan perikanan di Natuna disebabkan karena kurangnya pasar-pasar lain untuk menjual hasil dari para petani dan nelayan.

"Untuk itu begitu kami terpilih , kami akan meminta ijin ke pemerintah pusat untuk membuka pelabuhan ekspor terbatas untuk menjual hasil petani dan nelayan kita ke negara-negara terdekat," tegas Rodhial.

Karena dalam hitungan ekonomi, kata Rodhial, menjual ikan dan hasil perkebunan ke negara tetangga akan lebih dekat jaraknya dan lebih mahal dari pada harga di Pontianak dan Jawa.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Rodhial Huda meminta kepada warga untuk mendukung dan memilih WS-RH serta memenangkan pilkada Natuna yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Dalam giat tersebut hadir politisi Partai PPP Raja Marzuni.(ilham)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA