Masyarakat Batak Batam Adakan Pertemuan Pertama Untuk Pencalonan Kepala Daerah Pada Pilkada 2020

acara pertemuan Masyarakat Batak Batam pertama ini untuk membahas pencalonan Walikota/Wakil Walikota Batam pada pilkada mendatang(foto:Jon)
Keprinews.com,Batam-Sejumlah Tokoh masyarakat Batak yang ada di Batam mengadakan acara pertemuan pertama dalam menjalin tali silahturahmi sesama Suku Batak yang ada di Batam yang terdiri dari (Karo, Pakpak, Simalungun, Mandailing, Angkola, dan Toba) dengan berlandaskan berjiwa kebangsaan, nasionalis dan Bhineka Tunggal Ika di Meeting Room Hotel Aviari, Batu Aji pada hari Jumat lalu (19/07) mulai dari pukul 16.00 WIB sampai selesai.

Adapun acara pertemuan Masyarakat Batak Batam pertama ini untuk membahas pencalonan Walikota/Wakil Walikota Batam pada pilkada mendatang yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat Batak dan Pengurus dari beberapa organisasi Batak, pengurus partai serta para orang tua Suku Batak yang ada di Kota Batam.

Anggiat Situmorang selaku moderator sekaligus panitia acara pertemuan Batak Batam pertama ini memaparkan bahwa pertemuan ini murni dari kekompakan para anggota group yang ada di WAG Batak For Cawako Batam yang dibuat oleh Martua Susanto Manurung, S.Kom.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada saudara Martua atas ide nya membuat suatu group Whatsapp sehingga kita bisa Berkumpul disini", ucap Anggiat.

"Kami sebagai penggagas serta panitia ingin sekali menyatukan suara warga Batak yang ada di kota Batam serta mendeklarasikan kebulatan tekat dan dukungan yang akan kita satukan agar calon dari Bangso Batak ikut serta dalam pilkada untuk berpartisipasi di dalam pemerintahan, jadi tujuan pertemuan kita ini adalah untuk mengkolidasikan semua elemen masyarakat agar menjadi satu visi, tekat dan pernyataan dan satu komitmen dan kesepakatan kita bersama", lanjut Anggiat pada sambutannya.

Jurado Siburian, SH selaku salah satu penggagas pertemuan Masyarakat Batak Batam pertama ini mengatakan dalam pertemuan ini untuk menyatukan persepsi suara orang batak yang ada di kota batam ini dimana jumlah orang Batak yang ada di kota Batam lebih kurang 30 persen dari jumlah penduduk di kota Batam.

"Ini adalah suatu pertemuan awal dimana inilah cikal bakal untuk mengerucutkan dan memilih satu orang perwakilan orang Putra Batak untuk ikut serta dalam pilkada mendatang sebagai bakal calon Walikota/Wakil Walikota Batam", ucap Jurado.

Sahat Parulian Tambunan selaku ketua umum Tapanuli Centre yang juga selaku ketua umum Punguan Raja Silahisabungan Se - Kota Batam mengatakan sangat berterima kasih dengan adanya acara ini karena menurutnya ini adalah suatu kerinduan bersama bangso Batak untuk menyatukan tekad dan menentukan sikap awal untuk mendukung satu orang mewakili Batak yang ada di Batam pada pilkada mendatang.

"Kita bersatu dalam satu komitmen untuk bisa melangkah kedepan karena Batak itu bukan mayoritas/minotitas tapi berjiwa Nasionalis, maka saya harapkan ada salah satu warga Batak yang ada di Kota Batam untuk maju sebagai calon Walikota/Wakil Walikota Kota Batam, dan bagi siapapun yang terpilih nanti sebagai bakal calon agar bisa memberikan yang terbaik dalam keseriusan dan tekad yang bulat karena ini suatu penentu menghadapi pilkada nantinya maka dari itu mari kita bersama-sama mendukung yang terpilih", ucap Sahat.

Pertemuan pertama Masyarakat Batak Batam ini masih akan berlanjut pada pertemuan berikutnya dengan agenda penentuan bakal calon Walikota/Wakil Walikota Batam yang akan ditentukan berdasarkan hasil penjaringan melalui poling bersama seluruh lapisan masyarakat Batak yang ada di Batam. (JS)

Editor:hen

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA