Kegiatan di Sulawesi Utara, Presiden Jokowi Kunjungi Taman Laut Bunaken

Presiden Joko kunjungan ke sulsel pulau Brunke(foto:biro sekretaris presiden)

Keprinews.com,Sulut-Hari kedua kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jumat, 5 Juli 2019, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengawali kegiatannya dengan mengunjungi Pulau Bunaken menggunakan kapal bermotor melalui dermaga hotel pada pukul 06.45 WITA.

Tiba pukul 07.30 WITA di Pulau Bunaken, Presiden dan rombongan berganti kapal untuk melihat keindahan taman laut yang berada di kawasan Taman Nasional Bunaken. Dari kapal yang ditumpangi Presiden, terlihat dengan jelas beragam terumbu karang dan berbagai jenis ikan.

Setelah mengitari Taman Nasional Bunaken, Presiden, Ibu Iriana, bersama rombongan melanjutkan perjalanan kembali dengan menggunakan kapal bermotor menuju Pelabuhan Pelindo, Kota Manado. Di pelabuhan ini, Presiden akan meninjau rencana pengembangan prasarana pariwisata.

Setelah itu, Presiden bersama rombongan akan melanjutkan kunjungan kerjanya menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung. Namun, dalam perjalanan menuju Kota Bitung, Presiden akan terlebih dahulu meninjau perkembangan proyek pembangunan Jalan Tol Manado – Bitung di Simpang Susun Air Madidi.

Setibanya di Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, Kota Bitung, Presiden akan meninjau Kantor Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Bitung dan juga Pelabuhan Samudra Bitung.

Siang harinya, setelah melaksanakan ibadah salat Jumat dan santap siang bersama di Kota Bitung, Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Kota Manado.


Manado, 5 Juli 2019
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA