PANSUS LKPJ SESALKAN BEBERAPA KADIS PEMKO BATAM YANG TIDAK KOPERATIF

Suasana rapat Pansus LKPJ Tahun 2018 dengan Dinas Perhubungan Kota Batam. (Foto: Nila)
Keprinews.com, Batam – Selama menjabat Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Sallon Simatupang, Ketua Pimpinan Panitia Khusus (Pansus) Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Batam Tahun Anggaran 2018 mengaku belum mengenal muka Rustam Effendy. Sebagai perwakilan rakyat, kata Sallon, eksekutif memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan dalam menjalankan pemerintahan.
Legislatif, lembaga yang mengontrol kinerja pemerintahan, Sallon Simatupang mengatakan: “Pemerintah dalam hal ini eksekutif dan legislatif harus menjalin kerjasama, hubungan yang baik sesuai dengan wewenangnya dalam menjalankan roda pemerintahan.” Namun di hadapan rapat Pansus LKPJ tersebut, Sallon menuturkan, dirinya belum pernah bertemu dengan Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam.
Hingga pada saat rapat Pansus LKPJ berlangsung, (30/4), Rustam Effendy tidak bisa hadir untuk memberikan keterangan terhadap outcome program Dinas Perhubungam Kota Batam selama 2018. Dimana outcome program adalah dampak, manfaat, harapan dan perubahan dari kegiatan yang telah dilaksanakan. “Jangan karena dekat dengan wali kota,  lantas tak perlu berkomunikasi dengan kita dewan ini. Saya pun dekat dengan wali kota tetapi masih bisa berkomunikasi dengan siapa saja,” kata Sallon Simatupang yang juga anggota Komisi II DPRD Kota Batam.
Sikap tidak koperatif beberapa pejabat Pemerintah Kota Batam, ternyata tidak hanya ditunjukkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam. Sehari sebelumnya Jefri Simanjuntak pun mengeluhkan dan mempertanyakan sikap Didi Kurmajadi terkait handpone. Pasalnya, kepala dinas tersebut sulit mengangkat panggilan masuk dari Jefri Simanjuntak.
Jefri Simanjuntak pun mempertanyakan sikap  kepala dinas tersebut. Mendengar keluhan Jefri Simanjuntak terkait dirinya, Didi Kurmajadi membantah dan mengatakan ia selalu mengangkat setiap panggilan yang masuk ke handponnya. Di hadapan rapat, Jefri Simanjuntak dan Sallon Simatupang mengharapkan komunikasi yang baik dari pejabat di jajaran Pemko Batam, tak terkecuali halnya kepada Rustam Effendy dan Didi Kurmajadi. (Nila)

Editor:red

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA