BP DAS DAN MANGGALA AGNI BAGIKAN BIBIT GRATIS KE MASYARAKAT BATAM

Pembagian bibit produktif dan berkualitas kepada masyarkat Batam oleh Kepala Daops Batam, Ihsan Abdillah. (Foto: humas Daops)
Keprinews.com, Batam- Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, BP DAS Sei Jang Duriangkang, Batam-Kepulauan Riau, membagikan bibit gratis kepada masyarakat Batam sebanyak 76.000 bibit, Jumat 29 Maret 2019.

BP DAS Sei Jang Duriangkang membagikan bibit produktif sebanyak 6000 batang dan bibit berkualitas sebanyak 70.000 batang. Ketersediaan bibit-bibit ini adalah hasil kerjasama Manggala Agni Daops Batam dan BP DAS Sei Jang Duriangkang. Jenis bibit berkualitas yang diberikan yakni durian, jengkol, matoa, petai, ketapang, pulai, nangka dan sonokeling. Sedangkan bibit produktif sebanyak 6.000 batang adalah jenis mangga, jambu citra, jambu kristal dan sirsak.

Tampak masyarakat antusias menghadiri pembagian bibit berkualitas dan produktif yang dilakukan di markas Manggala Agni. “Banyak warga Kota Batam mengambil bibit dan mendapatkan satu stiker larangan membakar hutan dan lahan,” kata Ihsan Abdillah, Kepala Daops Batam.

Salah seorang masyarakat, Suhartono mengapresiasi pemberian bibit gratis. Selain untuk melestarikan lingkungan, Suhartono menyambut baik program pemberian bibit tersebut. Ia mengatakan masyakarat nantinya bisa menikmati hasil dari bibit yang dibagikan. “Terimakasik atas pemberian dan perhatian dari pemerintah dan bibit ini akan kami tanam. Sebab jenis bibit ini juga berguna bagi kami,” kata Suhartono.

Hermansyah, Humas Daops Batam mengatakan program pembagian bibit ke masyarakat ini bertujuan mengajak masyarakat untuk mencintai lingkungan, menanam pohon, serta melestarikan hutan dan mendapatkan manfaat. (Nila)

Editor

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA