Sosok Mayat Ditemukan Membusuk di Mess Perusahaan

Keprinews. com,KEDIRI - Warga Desa Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, dihebohkan temuan mayat di salahsatu mess perusahaan pengolahan susu CV. Karunia. Mayat diketemukan  sudah dalam keadaan membusuk dan diperkiraan korban sudah meninggal dunia lebih dari 5 hari lamanya. rabu (09/01).
Mayat yang ditemukan di salah satu mess perusahaan pengolahan susu CV. Karunia(foto:ist)

Menurut keterangan Danramil Gampengrejo, Kapten Inf Masduki, mayat ditemukan oleh warga setempat dan diketahui bernama Masyhudi (36) beralamat di RT.14/RW.19 Dusun Bendorejo, Desa Tawang, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri yang berprofesi sebagai karyawan perusahaan pengolahan susu di Desa Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo.

Berdasarkan keterangan Yudiono (60) warga Desa Jabon, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri dan Sujoko (58) warga Desa Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, keduanya karyawan perusahaan pengolahan susu CV. Karunia, korban sehari-hari bertugas sebagai pengirim susu di perusahaan tersebut.

Korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi, sekitar pukul 15.30 Wib, usai beberapa karyawan perusahaan merasakan bau menyengat disekitar mess. Mendengar hal itu, Yudiono yang berprofesi sebagai tukang di perusahaan ini, langsung mencari sumber bau tak sedap tersebut.

Setelah dilakukan penelusuran, dirinya merasakan sumber itu berasal dari salahsatu mess yang ditempati korban, Yudiono lantas mendobrak pintu, dan ia terkejut, ketika melihat dengan mata kepala sendiri, korban ditemukan sudah tidak bernyawa lagi, sekujur tubuh korban sudah dalam keadaan membengkak dan berwarna hitam.

Usai ditemukan, Yudiono pun langsung melaporkannya kepada pimpinan perusahaan yang selanjutnya dilaporkan ke pihak kepolisian, berdasarkan informasi Babinsa Jongbiru, Pelda Sugiyani, pihak Polsek Gampengrejo beserta tim medis Polres Kediri dan tenaga medis dari Desa Jongbiru, langsung datang kelokasi temuan mayat tersebut.

Menurut keterangan rekan kerja korban, sejak tanggal 31 Desember 2018 lalu, korban sempat mengeluh masuk angin dan ia pun (Korban/red) kebetulan menempati mess sendirian alias tanpa teman satu kamar.

Dikatakan tim medis Sri Astutik dan Ira Susanti, tubuh korban kini dipenuhi belatung dan sudah membengkak,"Diperkirakan, korban sudah meninggal sekitar 5 hari lalu," sebutnya.

Ditempat yang sama tampak terlihat Babinsa dan babinkamtibmas Jongbiru ikut mengamankan jalannya pemeriksaan hingga mengevakuasi mayat korban yang selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri.

Dodik

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA