HUT PGRI Ke-73 Tahun 2018 Pulau Morotai Berlangsung Dengan Hikmad

Keprinews.com,Morotai~Hari guru nasional dan HUT PGRI Ke 73 tahun 2018 yang di laksanakan di lapangan polres pulau morotai,dengan tema meningkatkan profesionalisme guru menuju pendidikan abad 21 yang dilaksanakan senin 26/11/2018 berlangsung dengan hikmad.
Upacara HUT PGRI ke-73  Pulau Morotai Tahun 2018

Sebagai pemimpin upacara ketua pgri pulau morotai Arafik MR. S. Pd dan irup wakil bupati Asrun. Padoma. S.ag. M.si dalam kegiatan upacara ini juga dihadiri  forkopimda seluruh skpd dan staf,ketua knpi,camat morsel,guru-guru, kepala sekolah beserta siswa.

" Dalam rangka hut pgri ke73 juga di adakan Lomba karya ilmia antar guru seluruh kab pulau morotai,dalam sambutan wakil bupati selamat kepada seluruh guru yang ada di indonesia ,kurang dari 22 ribu guru yang menjadi korban di lombok dan palu, untuk itu guru kedepannya menjadi guru yang bisa diandalkan dan bisa mengakses teknologi dan menjadi guru yang jadi pedoman bagi siswa,indonesia menjadi negara besar dan guru dapat mengambil peran untuk me jadikan dan menyiapkan sdm yang berkualitas.

Dikesempatan ketua pgri pulau morotai saat di konfirmasi media ini menegaskan dengan haru guru nasional dan hut pgri ke 73 ini dengan menjadi guru bukan berarti di dalam guru di hari hut pgri ini kita membangkitkan kembali apa yang sudah di buat oleh ki hajar dewantoro, pgri adalah yang profesionalisme guru dan tidak terkait dengan politik dan fenomena yang terjadi di pulau mortai ini tapi pgri berfokus pada pengembangan pendidikan dan sumberdaya manusia terang opik sapaan  akrap Arafik MR.(ojemona)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA