ASN Morotai Melakukan Aksi Tuntut Bupati Morotai Turun Dari Jabatanya

ASN  dan Koalisi Masyarakat Morotai Bersatu (KMMB) menggelar aksi unjuk rasa(foto:ojemona)
Keprinews.com,MOROTAI - Ratusan massa yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN Morotai) dan Koalisi Masyarakat Morotai Bersatu (KMMB) menggelar aksi unjuk rasa, senin 19/11/2018, pukul 08.00 wit, di jalan depan kantor bupati Kabupaten Pulau Morotai. dalam aksi tersebut, mereka meminta agar bupati Morotai turun dari jabatannya dan meninggalkan Morotai.

Orasi disampaikan oleh sejumlah caleg DPRD Morotai, ASN dan Mahasiswa, Koordinator aksi Mujril H. Daiyan dalam orasi menyampaikan bahwa literatur perjuangan kita dituntut untuk saling menjaga harkat dan martabat sebagai rakyat yang merdeka. Ketika tahun 2008 menjadi catatan pahit masyarakat Morotai untuk memperjuangkan Morotai menjadikan daerah otonomi baru di provinsi Maluku Utara.

"Terbentuknya pemerintahan pada dasarnya untuk meningkatkan kesetaraan dan kesejahteraan rakyat, bukan sebaliknya membuat jutaan masaalah diinternal Pemerintahan itu sendiri dengan mempertontonkan sikap dan tindakan yang sangat tidak terpuji oleh bupati Morotai. Bagi kami hal ini sangat merugikan seluruh rakyat Morotai."tegasnya

Dikatakan juga, Pemutasian ASN di beberapa SKPD, bagi kami tidak serta-merta dilakukan oleh seorang bupati. Seharusnya pelaksanaan mutasi, penundaan kenaikan pangkat dan sangsi pegawai berupa panismen harus berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, yakni UU No. 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil negara dan PP No. 53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil.

Orasi dilanjutkan mantan Kadis PUPR Morotai (ASN)  Yongky Makangiras mengutarakan Pemecatan dan Mutasi terhadap ASN tidaklah mudah, seharusnya dilakukan melalui pentahapan. Apabila Bupati melakukan pemberhentian jabatan tanpa melalui prosedur yang benar maka kita akan bertemu di pengadilan.

Sementara salah satu ASN bagian hukum setda pulau morotai, Supriyadi Mandar, menantang bupati, dalam orasinya ia terikkan yakni sampai kepada Benny Laos, Supriyadi mandar pasang bendera perang.
Kita akan aksi sampai tanggal 30.

"tidak usah taku, saya sudah konsolidasi massa mulai dari sekda,  sampai asisten dan pejabat-pejabat lainnya untuk melakukan aksi ini, tapi sangat disayangkan hari ini mereka beberapa pejabat masih ada yg takut." semburnya

Lanjutnya, Bupati seperti apa, pikirannya berubah-ubah, semua keinginannya harus diikuti tetapi ketika kita lakukan tidak sesuai maka ancamanlah yang kita dapatkan.
"Abjan Sofyan harus menjelaskan ini,  karena saya dengar selama ini, dia (abjan sofyan, kepala BAPPEDA)  yang mengatur-ngatur segala kebijakan bupati. Jika ini terus-menerus terjadi maka kita komitmen untuk mundur dan dia tdk akan bisa berbuat apa apa."teriak Upi Mandar mengajak

Tambahnya, "Selama ini ASN Morotai tertindas dengan kebijakan Bupati Morotai, untuk itu saya menghimbau kepada seluruh ASN, jangan takut dengan Bupati, mari bersatu kita lawan Bupati yang bertindak semena - mena."

Begitu juga Fahmi usman ( ASN di Dinas Perkim ), iya tegaskan dengan nada berapi ap, "Kita tidak perlu takut dalam menuntut keadilan. Saya selaku ASN merasa tidak memiliki harga diri, masa kita disuruh tanam pohon,  seharusnya kontraktor yang menangani pekerjaan semacam itu. Kami org Morotai hanya untuk  memperbaiki taraf hidup dan hari ini kita sepakat untuk takut hanya kepada Allah bukan kepada Benny Laos yang selama ini telah melakukan penindasan kepada para ASN, kita jangan takut, penindasan harus dilawan."

Demikian pula staf khusus bupati, Mustafa Lasidji ( ASN ) , mengatakan aksi  ini adalah akumulasi hal dirasakan ASN yang sudah tertidur lama, jadi jangan kemudian ditunggangi.

"Saya pastikan tidak ada yg kena imbas dari demo ini,  karena merupakan masaalah kita bersama, olehnya itu jgn sampai ada yang korban, maka itu pimpinan SKPD harus ada didepan jangan sembunyi dibelakang layar."tantangnya

Secara etika kata Mustafa Lasiji, sebetulnya ASN tidak boleh bicara disini,  tetapi karena ini komulasi yang sudah tersimpan lama maka apa boleh buat kita mengambil langkah. Saya minta seluruh ASN harus menandatangani pernyataan yang akan dibuat beberapa waktu nanti terkait hal-hal yg dituntut. Bupati tidak mengetahui etika birokrasi untuk itu wajib diberitahukan.

"Kurang lebih 480 berkas Kenaikan pangkat ASN harus ditandatangani bupati. Hari ini kami akan rapat pimpinan SKPD utk membuat pernyataan tertulis terkait masaalah tersebut.Kami meminta komitmen seluruh pimpinan SKPD dan ASN untuk sama- sama menyuarakan dan menyampaikan keluhan ASN kepada Bupati Morotai." jelasnya

Pemandangan yang miris pantauan media ini karena anggota DPRD sebagai wakil rakyat tidak menjembatani untuk menyelesaikan masalah ini malah turut berorasi, mereka diantaranya, Rasmin fabanyo ( Wakil ketua II DPRD Morotai ), menuduh bupati hanya memperkaya diri, "APBD Morotai hanya dinikmati oleh segilintir orang dan masyrakat morotai hanya menikmati tulangnya saja.

Mundurnya ekonomi morotai dikarenakan uang daerah yang dicairkan melalui proyek - proyek pembangunan infra struktur morotai tidak berputar di morotai, hal ini disebabkan karena proyek yang ada di morotai dikerjakan oleh orang luar morotai."

Sementara Mic Bil Abd. Azis ( Anggota DPRD ) dalam orasinya mengatakan, Beny laos adalah pemimpin yang memperkaya diri dan dia tidak pernah menghargai umat beragama.
"Jangan melayani pemimpin yang zalim dan tidak menghargai lembaga - lembaga yang ada di morotai seperti TNI dan Polri, Jika ASN melakukan mogok Kerja selama 3 hari saja, maka saya yakin masalah ini akan menjadi isu nasional." teriaknya

Sementara Mahmud Kiat (Anggota DPRD fraksi golkar ) menantang para pimpinan SKPD agar tumbangkan bupati Benny Laos.  "Pimpinan SKPD yang tidak hadir dalam aksi ini saya tantang untuk hadir dalam pertemuan dengan anggota DPRD. Partai golkar akan bersama -sama dengan masyrakat morotai."

Sementara Iwan Karim menyesalkan aksi ASN yang telah di tunggangi dengan politik, "kalau hanya ASN tidak ada masalah, tetapi saya lihat sejumlah caleg telah naik orasi ini berarti telah ditunggangi politik."(ojemona)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA