Polda Kepri Gelar Konfres Tentang Dugaan Menyebarkan berita bohong Yang Menimbulkan Keresahan Di Masyarakat

Keprinews.com,Batam-Konferensi Pers
Tentang dugaan menyebarkan berita bohong  Yang Menimbulkan Keresahan Di Masyarakat yang dilaksanakan pada hari Rabu sekira pukul 10.00 wib bertempat di Ruangan Media Centre Bidhumas Polda Kepri, di hadiri oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol. Rustam Mansur, S.I.K, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Drs. S. Erlangga, serta para awak media.

Berdasarkan Laporan Polisi no : LP – A / 129 / X / SPKT – Kepri tanggal 3 Oktober 2018. Dengan tersangka inisial JA, Laki-laki, 38 Tahun, pekerjaan Wiraswasta, alamat Tiban, Sekupang Kota Batam. Pada hari minggu tanggal 30 September 2018 akun facebook milik pelaku memposting konten berita hoax yang belum pasti kebenarannya yang dapat menerbitkan keonaran dikalangan masyarakat, dimana berisi gambar seseorang yang mati tenggelam disungai dan diberi caption : "mayat(Lili Ali) yg minta gempa kemarin"

Selanjut nya Polda Kepri bekerja sama dengan Bareskrim Polri melakukan profiling dan tim ditreskrimsus melakukan penangkapan terhadap yang bersangkutan. Dari pengakuan tersangka memposting gambar yang disebar tersebut di save dari akun orang lain kemudian di Posting kembali dengan gambar yang sama dengan diberi caption diatas.Barang bukti yang diamankan adalah :
1 (satu) buah smartphone oppo a71, warna hitam imei 2 868836032887217. Imei slot 2 868836031887209 .
1 (satu) buah sim card operator simpati no. Ccid 0025000004753555 .
1 (satu) buah sim card operator simpati no. Ccid 6210611421819."
Akun fb atas nama Pelaku dengan link https://www.facebook.com/profile.php?id=10000818200XXXX.

Terhadap perbuatan tersangka dikenakan dengan Pasal 14 ayat (2) dan/atau pasal 15 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 1 Tahun 1946. Yang mana pada pasal 14 ayat (2) berbunyi "

Barang siapa menyiarkan suatu berita atau mengeluarkan pemberitahuan, yang dapat menerbitkan keonaran dikalangan rakyat, sedangkan ia patut dapat menyangka bahwa berita atau pemberitahuan itu adalah bohong, dihukum dengan penjara setinggi-tingginya tiga tahun.

Barang siapa menyiarkan kabar yang tidak pasti atau kabar yang berkelebihan atau yang tidak lengkap, sedangkan ia mengerti setidak-tidaknya patut dapat menduga, bahwa kabar demikian akan atau mudah dapat menerbitkan keonaran dikalangan rakyat, dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginya dua tahun

Tentang dugaan berita bohong menyebarkan pidana tindak dugaan Yang Menimbulkan Ketesahan Di Masyarakat

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA