Ada Polisi Berbahasa Jepang, Arab, dan China untuk Amankan Asian Games 2018

Keprinews.com,Jakarta - Berbagai antisipasi pengamanan dilakukan Polri untuk Asian Games 2018. Salah satunya menyiapkan petugas yang punya kemampuan bahasa asing.

Demikian diungkapkan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, kepada wartawan di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/8/2018). Para petugas itu disiapkan untuk mengamankan dan memperlancar jalannya Asian Games 2018 yang akan digelar 18 Agustus sampai 2 September.

"Pengamanan di tempat-tempat yang mungkin didatangi oleh tamu-tamu kita, mall, benteng, Kuta, Pulau Kemaro, semua pos-pos pengamanan sudah bagus dan dilengkapi dengan petugas yang bisa berbahasa Inggris, berbahasa Arab, berbahasa Mandarin, bahkan Jepang," kata Tito.


Baca juga: Sambut Asian Games, Palembang Bagi-bagi 1.818 Pempek Gratis


Lebih dari 20.000 orang yang terdiri dari atlet, ofisial pertandingan, hingga media asing akan datang ke Indonesia selama gelaran Asian Games 2018. Itu belum termasuk suporter yang akan mendukung negaranya masing-masing. Mereka akan tersebar di Jakarta, Palembang, serta beberapa lokasi di Jawa Barat.

Antisipasi lain yang dilakukan Polri yakni soal kemacetan lalu lintas khususnya di Jakarta. Dia menyebut adanya transportasi massal LRT membuat lalu lintas menjadi lebih tertib.

"Kemudian kita melihat kerawanan lain adalah kemacetan lalu lintas khususnya Jakarta, kalau Palembang tidak masalah apalagi dengan adanya LRT. Saya sudah cek sendiri LRT bisa mengangkut sampai 400 orang. Dengan adanya LRT ini lalu lintas jauh lebih tertib, kemarin ada macet karena ada pembangunan itu, pembangunan udah selesai jalan konvensional sudah rapi," ungkapnya.

Sumber:detiksport

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA