Maruf Amin Masuk Daftar Cawapres Jokowi, Ini Alasan Ketum PPP

Foto: Rais Aam Nahdatul Ulama sekaligus Ketum MUI, KH Ma'ruf Amin bersama ormas Islam dan MUI Banten melakukan deklarasi anti hoax. (Bahtiar-detikcom)
Keprinews.com-Jakarta - Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy mengatakan bahwa Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin merupakan figur yang lengkap dan dipastikan akan diterima oleh semua kalangan sebagai calon wakil presiden atau cawapres Jokowi untuk pemilihan presiden atau pilpres 2019."Pengalaman beliau luas karena pernah menjadi anggota DPR baik dari PPP maupun PKB," kata Rommy, di Jakarta, Selasa, 10 Juli 2018.


Nama Maruf ada dalam daftar sepuluh nama yang sudah dikantongi Joko Widodo sebagai calon wakil presiden. “Maruf menjadi salah satu alternatif untuk menjembatani seluruh 'interest group'," ujar Rommy, begitu M. Romahurmuziy biasa dipanggil.
Ads by Kiosked
Berikut catatan Romy tentang Maruf:

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia yang akan mudah diterima organisasi massa Islam.
Rais Aam, pemimpin tertinggi Nahdlatul Ulama
Penyambung lidah partai koalisi Jokowi ke Kelompok 212.
Menguasai ilmu ekonomi karena guru besar bidang ilmu ekonomi muamalat syariah UIN Maulana Malik Ibrahim dan Dewan Ekonomi Syariah Nasional.

Sebelumnya Rommy mengungkapkan bahwa sepuluh kandidat cawapres Jokowi. Namun, Rommy enggan menyebutkan nama-namanya, termasuk apakah ada dirinya di antara sepuluh nama itu.

Rommy hanya mengatakan nama cawapres Jokowi pada pilpres 2019 yang sudah mengerucut itu berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. "Ada politisi, cendekiawan, purnawirawan TNI-Polri, kalangan teknokrat, dan profesional."

Sumber:Tempo
Editor:hmsn

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA