Melirik Indahnya Pesona Wisata Solok

Padang,Solok selatan-Banyak memang objek wisata yang ada di Solok Selatan (Solsel) hanya objek wisata pantai sajalah yang tidak ada di Nagari berlantai emas ini, selain itu tersedia disini. Jika kita rinci secara detail apa saja objek wisata yang ada mulai dari wisata Adat Budaya, Peninggalan sejarah, wisata alam dan wisata kuliner yang tiada tara semua ada di daerah itu. Tapi, tak cukup satu halaman tulisan dikoran untuk merincinya saking melimpah ruahnya keragaman wisata Solsel.
Air terjun kembar bangun Rejo Pesona Wisata Solok selatan(fadli)

Geliat sektor pariwisata Solsel mulai terasa empuk digigit, memberikan nuansa eksotisme jika tampil secara visual. Semua pihak merasa terlibat dalam memajukan sektor ini dengan mendengungan kalimat sakti “Basamo Mangko Manjadi”.

Benar itu adanya, semua lapisan bergerak mulai dari perantau, pegiat wisata, awak media, komunitas sosial hingga dukungan yang nyata dari pemerintah daerah menjadikan semua bergerak maju sesuai kapasitasnya masing-masing. Sudah banyak orang terkenal dari nusantara yang berkunjung kesini mulai dari Claudia Chyintia Bella, Ardinof Chaniago, Rudi ‘Becak’, Saldi Isra hingga mantan Dirut PLN Deni Pamudji bersama rombongan menjajal ‘keperawanan’ pendakian gunung Kerinci melalui Solsel.

Untuk wisata alam, Solsel memiliki ‘ribuan’Air Terjun salah satunya Air Terjun Tansi Ampek. Kemudian, untuk penikmat wista berselancar di air deras disini ada ‘ribuan’ sungai yang mengalir dengan deras salah satunya Sungai Batang Sangir. Mungkin daerah ini bisa saja digelar Kabupaten ‘Tiga Ribuan’ sebab ada kawasan Saribu Rumah Gadang, Saribu Sungai dan Saribu Air Terjun. Hmm..entahlah mungkin itu pendapat penulis saja.

Namun, dari sekian banyak objek wista alam itu. Bagaimana kita memberikan pemahaman kepada masyarakat lokal untuk melestarikan alam, lingkungan serta norma adat yang berlaku agar tidak ternoda oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Masyarakat tidak boleh merusak alam sekitar lokasi wisata dengan merambah pohon ataupun membuang sampah sembarangan sebab ini sumber malapetaka nantinya. Jika ekosistim terjaga maka keindahan alam akan lestari.

Salah satu kebiasaan buruk masyarakat adalah membuah sampah sembarangan. Masyarakat cenderung membuang sampah rumah tangga ke Sungai. Padahal, pencemaran Sungai sangat berdampak pada masalah kesehatan, keindahan  dan bencana alam. 

Menurut, Pegiat Pariwisata Sumbar, Nofrins Napilus pemberdayaan serta pembekalan terhadap Pokdarwis sangat penting untuk mendukung pengembangan pariwisata, khususnya sektor lingkungan. “Namun, pemberdayaan dan pelatihan tentang pemahaman pelestarian alam dan lingkungan tidak cukup satu atau dua kali saja. Perlu pemberdayaan yang berkesinambungan dengan duduk bersama dengan para tokoh atau pemuka masyarkat sekitar lokasi wisata,”jelasnya.

Sementara, Pengamat Lingkungan, Dedi Hermon mengatakan pengembangan wisata alam bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, pelestarian lingkungan dan sumber daya alam dan memajukan budaya serta citra daerah. “Sehingga, pengembangan pariwisata alam harus bersifat edukatif yang bermuara pada sinergi antara masyarakat, pengelola, pemerintah, swasta dan dunia pendidikan dalam upaya pengelolaan wisata alam berkelanjutan,”terangnya.

Ia berpendapat, kawasan wisata alam sebagai laboratorium alam untuk proses pembelajaran dan pendidikan bagi masyarakat. “Solsel daerah yang sangat asri bentang alamnya dipengaruhi patahan semangko dan ekologi hutan tropis sehingga memberikan keindahan alam berupa Goa, Air Terjun dan lainnya,”katanya.

Kearifan lokal juga berperan menciptakan wisata yang religius sebab katanya, ada sanksi adat bagi oknum yang merusak moral serta yang merusak lingkungan.”Jadi aturan yang tegas berbasis kearifan lokal bisa membuat wisata alam yang lestari berkelanjutan. Dan tujuan berdampat terhadap peningkatan PAD untuk kesejahteraan masyarakat,”tambahnya.


Yang terpenting setelah pengembangan wisata menurut Dedi, pemerintah daerah harus mampu menciptakan rasa aman, nyaman tertib, bersih dan ramah.”Jangan lupa souvenir bagi pengunjung,” tutupnya(jefli)

Sumber :kumparan

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA