Moeldoko Mendorong Jurnalis Menulis Buku Jurnalistik Yang Berkualitas

Keprinews.com,Jakarta-Mendorong jurnalis untuk selalu menulis buku yang berkualitas disampaikan Kepala staf kepresidenan Jenderal (purn) TNI Moeldoko dan sangat mengapresiasikan karya jurnalistik yang berkualitas,"Mahkota wartawan itu kan menulis buku,  apalagi yang berkaitan dengan dunia jurnalistik.
Wakil sekretaris DPP Ajo Indonesia bina wilayah Indonesia barat Hendrata Yudha Menyerahkan buku kamus jurnalistik kepada kepala staf presiden Jenderal (Purn)Moeldoko.(foto Dpp Ajo Indonesia)

Kumpulan pengalamannya itu menjadi pelumas peningkatan kualitas jurnalis, " kata Moeldoko,  setelah menerima buku Kamus Jurnalistik dari Hendrata Yudha,  Wakil Sekjen DPP AJO Indonesia Bina Wilayah Indonesia Barat, disela-sela pertemuan dengan pengurus AJO Indonesia.

Menurut Moeldoko,  kompetensi jurnalistik setiap jurnalis harus dijaga dan ditingkatkan. Kecepatan melaporkan berbagai informasi dan peristiwa yang layak disampaikan kepada masyarakat, harus dijaga oleh jurnalis.

"Tantangan profesi jurnalis kedepan itu ada di masyarakat,  karena setiap masyarakat bisa melaporkan melalui media sosial dengan cepat.  Jika kecepatan dan akurasi berita yang disampaikan masyarakat itu bisa mengalahkan produk jurnalistik,  profesi jurnalis bisa kehilangan makna, " kata mantan Panglima TNI.

Dalam pertemuan dengan pengurus  Aliansi Jurnalistik Online Indonesia, Kepala Staf Kepresidenan itu juga berpesan, jurnalis turut menjaga marwah kehidupan demokrasi yang sudah baik.

"Pemerintah tidak anti kritik,  juga tidak mau jurnalis membuat berita yang bagus-bagus agar baik di mata pemerintah.  Jurnalis adalah partner pemerintah membangun optimisme masyarakat supaya kehidupan ini menjadi lebih baik",tegas Moeldoko.
(Red/DPP AJO Indonesia)

Editor:hen

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA