Dirjen Imigrasi Indonesia Dan Imigrasi Malaysia Adakan Consultation Tentang Permasalahan Keimigrasian Kedua Negara

Keprinews.com,Batam-Indonesia dan Malaysia Adakan Pertemuan Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia dengan Jabatan Imigresen Malaysia bertajuk 1st Immigration Consultation Indonesia-Malaysia di I Hotel, Batam, Rabu (21/3).
Pertemuan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden Republik Indonesia ke Kuching Malaysia tahun 2017 lalu.
Dirjen Imigrasi indonesia Ronny F sompie dalam acara konsultasi Kerjasama antara Imigrasi indonesia dan imigration 
Selain itu pertemuan juga dilaksanakan sebagai implementasi konkret atas kerja sama kedua negara dalam menangani permasalahan keimigrasian yang melibatkan kedua negara.

Kegiatan ini dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, diketuai bersama oleh Direktur Jenderal Imigrasi Indonesia, Ronny F. Sompie dan Ketua Pengarah Jabatan Imigresen Malaysia, Dato Seri Mustafar bin Haji Ali dengan mengusung beberapa permasalah seperti:

1. Permasalahan rehiring pekerja migran Indonesia,
2. Skema rekruitmen asisten rumah tangga dari Indonesia di Malaysia,
3. Pengaturan Keamanan Perbatasan,
4. Pembuatan kemungkinan pelatihan bersama,
5. Kemungkinan pembuatan memorandum kerjasama, dan
6. Proses percepatan pemulangan WNI bermasalah di Malaysia.

Pihak Malaysia menekankan bahwa program rehiring atau pemutihan bagi pendatang ilegal di Malaysia telah berakhir bulan Desember 2017.

Sementara program ini masih diteruskan sampai dengan bulan Juni 2018 untuk menyelesaikan aplikasi yang sudah masuk namun belum terselesaikan sampai dengan akhir tahun 2017.

Malaysia juga menegaskan terkait persoalan skema rekruitment asisten rumah tangga asal indonesia di Malaysia dibuat dalam dua skema yaitu skema online dan mandiri.

Permasalahan perbatasan diusulkan akan dibahas lebih lanjut di tempat perbatasan seperti Sarawak di Malaysia atau Pontianak di Indonesia.

Hal lain yang disampaikan dalam konteks pengaturan perbatasan adalah kemungkinan kesepakatan mengenai pengaturan pintu masuk dan keluar di pos lintas batas antara Indonesia dan Malaysia.

Kedua Direktur Jenderal Imigrasi kedua negara sepakat untuk melaksanakan pelatihan bersama terutama untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia berupa pertukaran pejabat imigrasi.

Selanjutnya kedua negara atau pelaksanaan pelatihan bersama dengan memaksimalkan keahlian pejabat dari kedua instansi imigrasi.

Kesepakatan negara atau pelaksanaan pelatihan bersama dengan memaksimalkan keahlian pejabat dari kedua instansi imigrasi. Selain itu, keduanya juga sepakat untuk membahas pembuatan kesepakatan sebagai dasae dari kerja sama dua instansi imigrasi dari dua negara.

Dalam kesepakatan kerjasama diusulkan mencakup pertukaran informasi, peningkatan kapasitas dan penyelesaian permasalahan bersama.

Pada saat penutupan pertemuan Malaysia menyampaikan komitmennya atas permintaan Indonesia dalam mempercepat proses pemulangan bagi WNI yang bermasalah di Malaysia.(hen)

 Editor :hendry ms

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA