IWO Lingga Minta Oknum Wartawan Pemeras Kepala Desa Diusut Tuntas

Lingga,Keprinews.com - Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, Mardian mengaku kecewa dan prihatin atas pemberitaan adanya oknum Wartawan yang melakukan pemerasan terhadap Kepala Desa di wilayah Kabupaten Lingga.
Keprinews. Com

''Saya minta Kades melaporkan oknum wartawan tersebut secara resmi ke polisi, apalagi apabila merasa dirugikan," ujar pria yang akrab disapa Atak ini saat dijumpai di ruang kerjanya pada Senin (15/1).

Ditambahkan Mardian, pihaknya dalam waktu dekat ini akan mendatangi Polres Lingga, meminta agar pihak yang berwajib menindak oknum wartawan yang telah melakukan pemerasan kepada kepala Desa, sebab selain sudah meresahkan, oknum wartawan tersebut juga sudah mencederai profesi wartawan terutama yang ada di Kabupaten Lingga.

''Kita sudah pastikan bahwa oknum wartawan yang melakukan pemerasan dan viral di medsos itu bukan wartawan yang bergabung di IWO, sebab identitas  oknum sudah didapat dari kawan-kawan media,'' imbuhnya.

Oleh sebab itu Mardian meminta agar Kepala Desa yang merasa diperas dan dirugikan agar membuat laporan resmi kepada pihak yang berwajib.

Hal ini selain untuk membersihkan nama wartawan dari oknum-oknum yang tidak bertangungjawab juga sebagai pembelajaran kepada pihak manapun agar melaporkan apabila merasa menjadi korban.

''Para Kades kan memiliki wadah Apdesi dan kejadian seperti ini jangan dibiarkan," tegasnya.(Red/Iwo Lingga).

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA