"Hebat" IWO Diminta Jadi Narasumber Diskusi Bertajuk ASN Berkelas Dunia

JAKARTA-Keprinews.com - Tak hanya konsen di dunia jurnalistik, Ikatan Wartawan Online (IWO) juga dituntut untuk bisa memahami bagaimana kiat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkinerja cakap. Agar bisa menghasilkan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

Dalam membedah bagaimana peliknya untuk bisa menjadi ASN yang sesungguhnya, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) mengundang Ketua umum IWO Jodhi Yudono menjadi narasumber dalam diskusi berjatuk "Reform Leader Academy sebagai Program Strategis Nasional untuk Membentuk ASN Berkelas Dunia".

Rencananya acara tersebut akan diselenggarakan Rabu (30/8/2017) pukul 08:30-10:30 WIB di kantor Diklat LAN RI, Pejompongan, Jakarta Pusat.

"Menjadi narasumber dalam sebuah diskusi tersebut tidak mudah maka saya harus memahami terlebih dahulu tema yang telah ditentukan panitia," sebut Jodhi saat diminta tanggapan atas undangan itu Minggu (27/8/2017).

Panitia juga mengharapkan fungsi saya sebagai narasumber yang bisa menghidupkan suasana. "Tugas saya harus memvuat acara ini menjadi dinamis, ya mirip moderator begitulah,  termasuk  mengatur lalu lintas presentasi dari setiap peserta," imbuh Jodhi yang juga dikenal sebagai seniman dan budayawan itu.

Pada kegiatan tersebut, Jodhi juga diminta untuk mempromosikan hasil kerja para peserta yang sudah dibuat dalam policy paper dan membantu diskusi agar menjadi dinamis sehingga peserta yang hadir dapat memahami dan mendukung ide antar peserta.

Lanjutnya, secara khusus materi yang akan dibahas adalah isu penguatan desa, berkenaan dengan kucuran dana yang jumlahnya tidak sedikit dari pemerintah untuk pemerintahan desa seluruh Indonesia.

Diketahui, pelatihan RLA adalah pelatihan yang bersifat tematik untuk menyelesaikan satu isu strategis.

Peserta telah melewati masa pelatihan selama 29 hari yang meliputi; membangun kemampuan kapabilitasi kolektif, juga membangun kemampuan kepemimpinan sinergistik dan inovatif, serta merancang reformasi birokrasi nasional dan merancang reformasi birokrasi instansi.

Sebelum acara ini digelar, peserta juga telah memaparkan hasil implementasinya pada tanggal 25 Agustus bersama tim RB instansi. Sedangkan pada tanggal 30 Agustus nanti adalah sekaligus kampanye reformasi birokrasi nasional dengan judul "Sinergi Penguatan Desa Melalui Peningkatan Kapasitas dan Pendayagunaan Sumber Daya".

Adapun peserta dalam acara ini berasal dari Kementerian Energi Sumber Daya Manusia  (ESDM), Kementerian Desa, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Koordinator PMK, Kementerian Pertanian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian PU PERA, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan (BPKP) dan Kabupaten Serdang Bedagai.

"Semoga kepercayaan dari LAN RI mendorong IWO untuk bersumbangsih membantu ASN tentunya melalui peran serta jaringan IWO di seluruh Indonesia," tutup Jodhi.Iwo/red


Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA