Jokowi : Seleksi Mencari Penjaga Konstitusi

Kepri News, Jakarta - Pansel hakim konstitusi menyerahkan 15 nama calon hakim konstitusi, termasuk inkumben Hamdan Zoelva ke KPK dan PPATK. Pansel bentukan Jokowi akan memilih satu dari 15 nama itu untuk menjadi penjaga konstitusi (guardian of constitution).

Hamdan akan habis masa jabatannya pada Januari 2015 nanti setelah lima tahun duduk di kursi panas Mahkamah Konstitusi (MK). Hamdan sebelumnya merupakan politikus dari PBB yang berlatar belakang pendidikan hukum dan advokat.

Gelar SH-nya ia raih dari Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan skripsi tentang Hukum Internasional. Adapun untuk master dan doktor, ia menyelesaikan di Universitas Padjadjaran dengan disertasi tentang Pemakzulan Presiden.

Hamdan seusai meraih SH masuk ke dunia hukum dengan menjadi advokat dan malang melintang dari kantor hukum satu ke kantor hukum lainnya hingga mendirikan sendiri lawfirm atas namanya. Tumbangnya rezim Soeharto membawa ia ke parlemen dengan kapal Partai Bulan Bintang (PBB) dan ikut bergulat dalam proses amandemen UUD 1945 di tahun 1999-2002.
Jokowi : Seleksi Mencari Penjaga Konstitusi
Jokowi : Seleksi Mencari Penjaga Konstitusi

Untuk mempertahankan kursinya periode 2015-2020, Hamdan ditantang 14 kandidat lainnya termasuk mantan hakim konstitusi I Dewa Gede Palguna. Hakim konstitusi generasi pertama ini (2003-2008) diyakini akan menempel ketat kans Hamdan. Palguna merupakan akademisi Universitas Udayana sejak 1988 dan hampir sebagian besar hidupnya ia habiskan untuk dunia kampus.

Selain itu, Hamdan juga akan ditantang pimpinan Komisi Yudisial (KY) Imam Anshori Saleh. Mantan wartawan itu lolos administrasi pansel dengan ijazah doktor dari Unpad yang ia raih 2013 lalu. Disertasi mantan anggota DPR dari PKB itu terkait model pengawasan hakim oleh lembaga eksternal kehakiman guna menjaga kewibawaan hakim. Namun sayang, Imam mengaku siap-siap menarik diri dari bursa usai lolos screening KPK dan PPATK.

Bursa calon hakim konstitusi juga dipenuhi para ilmuwan dari kampus kenamaan. Salah satunya guru besar FH Universitas Diponegoro (Undip) Lazarus Tri Setyawanta Rabala, yang juga masuk bursa. Rabala pada November lalu masuk bursa Rektor Undip. Dari Sumatera Barat, guru besar FH Universitas Andalas, Yuliandri juga lolos seleksi administrasi. Adapun dari Unpad, Indra Perwira juga masuk daftar orang yang akan ditelisik KPK dan PPATK.

Selain itu, birokrat juga siap-siap menjadi batu sandungan Hamdan meraih kursi hakim konstitusi lagi. Tercatat nama manajer regulasi PT Pos Indonesia, Dhanang Widjiawan dan PNS dari Kemenkum HAM Hotman Sitorus.

Adapun dari kubu praktisi hukum yang masuk dalam 15 nama adalah Franz Astani yang sehari-hari sebagai notaris dan hakim ad hoc Tipikor pada PT Bandung, Fontian Munzil.

Rencananya delapan nama calon akan ikut wawancara terbuka hari ini dan dilanjutkan esok. Lalu siapakah yang akan terpilih menjadi penjaga konstitusi? Apakah Hamdan lagi atau muncul nama baru?

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA