photo ilustrasi penyakit kaki gajah |
Kepri News, Batam-Seluruh warga Batam diwajibkan minum obat kaki gajah selama lima tahun berturut-turut. Ini dilakukan untuk memusnahkan penyakit kaki gajah di Batam.
Saat ini, ada 14 warga yang terkena panyakit tersebut. Pemberian obat massal telah dilakukan di seluruh Puskesmas hingga akhir September.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Candra Rizal mengatakan, kasus kaki gajah di Batam sudah ada sejak 2002. Kasus pertama ditemukan di Kecamatan Galang.
" Saat ini, penderita kaki gajah sudah sampai di lima Kecamatan, diantaranya sepuluh penderita di kecamatan Galang, satu orang di Kecamatan Bulang, satu orang di Kecamatan Nongsa, satu di Batuampar dan satu di Bengkong," ucap Candra Rizal saat dihubungi, Senin (8/9).
Candra menjelaskan program pemberian obat pencegahan filariasis ini juga dilakukan sesuai standar World Health Organization (WHO), yakni selama lima tahun.
" Harapan kita tahun 2018 mendatang, Batam bebas penyakit kaki gajah," ujarnya.
Ia juga menuturkan mulai tahun ini hingga lima tahun ke depan, warga wajib mengkonsumsi obat ini. Program tersebut dilakukan sekali setahun. Menurutnya, jika sudah rutin selama lima tahun, maka Batam bersih dari penyakit kaki gajah.
" Sebagian orang mungkin menganggap filariasis sebagai penyakit zaman dulu, yang sudah tidak ada lagi," tutur Candra.
Namun, kata Candra, faktanya tidak demikian. Kaki gajah merupakan penyakit tahunan yang disebabkan cacing microfilaria. Cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam tubuh manusia, terutama dalam kelenjar getah bening dan darah. Ia bisa hidup 4-6 tahun ditubuh manusia.
" Cacing dewasa betina menghasilkan jutaan anak cacing yang beredar dalam darah, terutama malam hari. Filariasis bisa menular melalui gigitan nyamuk," jelasnya lagi.
Sementara NI, staff di Puskesmas Batam Kota mengatakan bahwa jadwal pembagian obat pencegahan kaki gajah tidak dilaksanakan hari ini.
"Pembagian obat kaki gajah di jadwalkan setiap hari Sabtu dan Minggu saja selama bulan September," ucap salah seorang staff Puskesmas Batam Kota, NI, kemarin.
Katanya, hal itu dlakukan mengingat warga yang tidak sempat datang ke Puskesmas disebabkan bekerja. Untuk mempermudah pembagian obat kaki gajah tepat sasaran, maka Puskesmas Batam Kota mengatur jadwal di setiap akhir pekan di bulan September.
" Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, hanya beberapa warga saja yang datang, alasannya sibuk kerja tak ada waktu. Maka dibuat Sabtu dan Minggu. Warga kan libur pada Sabtu dan Minggu," jelasnya.
Saat ini, ada 14 warga yang terkena panyakit tersebut. Pemberian obat massal telah dilakukan di seluruh Puskesmas hingga akhir September.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Candra Rizal mengatakan, kasus kaki gajah di Batam sudah ada sejak 2002. Kasus pertama ditemukan di Kecamatan Galang.
" Saat ini, penderita kaki gajah sudah sampai di lima Kecamatan, diantaranya sepuluh penderita di kecamatan Galang, satu orang di Kecamatan Bulang, satu orang di Kecamatan Nongsa, satu di Batuampar dan satu di Bengkong," ucap Candra Rizal saat dihubungi, Senin (8/9).
Candra menjelaskan program pemberian obat pencegahan filariasis ini juga dilakukan sesuai standar World Health Organization (WHO), yakni selama lima tahun.
" Harapan kita tahun 2018 mendatang, Batam bebas penyakit kaki gajah," ujarnya.
Ia juga menuturkan mulai tahun ini hingga lima tahun ke depan, warga wajib mengkonsumsi obat ini. Program tersebut dilakukan sekali setahun. Menurutnya, jika sudah rutin selama lima tahun, maka Batam bersih dari penyakit kaki gajah.
" Sebagian orang mungkin menganggap filariasis sebagai penyakit zaman dulu, yang sudah tidak ada lagi," tutur Candra.
Namun, kata Candra, faktanya tidak demikian. Kaki gajah merupakan penyakit tahunan yang disebabkan cacing microfilaria. Cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam tubuh manusia, terutama dalam kelenjar getah bening dan darah. Ia bisa hidup 4-6 tahun ditubuh manusia.
" Cacing dewasa betina menghasilkan jutaan anak cacing yang beredar dalam darah, terutama malam hari. Filariasis bisa menular melalui gigitan nyamuk," jelasnya lagi.
Sementara NI, staff di Puskesmas Batam Kota mengatakan bahwa jadwal pembagian obat pencegahan kaki gajah tidak dilaksanakan hari ini.
"Pembagian obat kaki gajah di jadwalkan setiap hari Sabtu dan Minggu saja selama bulan September," ucap salah seorang staff Puskesmas Batam Kota, NI, kemarin.
Katanya, hal itu dlakukan mengingat warga yang tidak sempat datang ke Puskesmas disebabkan bekerja. Untuk mempermudah pembagian obat kaki gajah tepat sasaran, maka Puskesmas Batam Kota mengatur jadwal di setiap akhir pekan di bulan September.
" Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, hanya beberapa warga saja yang datang, alasannya sibuk kerja tak ada waktu. Maka dibuat Sabtu dan Minggu. Warga kan libur pada Sabtu dan Minggu," jelasnya.