FPI Menolak" Lurah Dukung Dipimpin Oleh Ahok

Kepri News,Jakarta - FPI beramai-ramai mendatangi DPRD untuk menolak Wagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) naik menjadi DKI 1 menggantikan presiden terpilih Joko Widodo yang akan dilantik 20 Oktober nanti. Apa tanggapan sejumlah lurah di Jakarta terhadap aksi penolakan ormas Islam tersebut?

"Nolak itu sebagian orang wajar lah. Itu sudah biasa," ujar Lurah Grogol, Jakarta Barat, Abdul Latif, saat berbincang di GOR S
umantri Bojonegoro, Jaksel, Kamis (25/9/2014).

Abdul mengaku tidak masalah dengan gaya kepemimpinan Ahok selama menjadi pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI beberapa waktu lalu. Sebaliknya dia menilai kinerja mantan Bupati Belitung Timur tersebut bagus, sehingga mendukung kepemimpinannya.
"Mau dong nggak ada masalah. Siap dipimpin Ahok," sambungnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh lurah lainnya. Mereka siap dipimpin oleh Ahok untuk membangun Jakarta yang lebih baik ke depannya.

"Lurah itu bagian daripada perangkat daerah yang siapapun pemimpinnya menyesuaikan kita. Kita kan ada struktur. Siapapun pemimpinnya kami siap," tutur Lurah Karanganyar, Sawah Besar Agus Yachya.

"Setuju. Siap dipimpin Ahok siapapun pemimpin kita tetap melayani pemerintahnya," kata Lurah Kalibata Rukmini.

Ketiganya berharap di bawah kepemimpinan mantan politisi Gerindra itu membawa perubahan berarti bagi Ibu Kota.

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA