Forensik Mabes Polri Pasang Police Line Di Lokasi Gudang Solar

Kepri News,Batam-Dari Pantauan di lokasi, tampak petugas memasang police line atau melarang melintas di arena gudang agar kawasan tersebut tak dimasuki orang. Namun, tim Labfor Mabes Polri menyatakan tetap melakukan penyelidikan selanjutnya hingga ada titik terang pemicunya.
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri bersama tim penyidik lainnya memasang garis polisi di lokasi gudang solar yang digerebek Polda Kepri beberapa waktu lalu. Pemasangan itu dilakukan setelah Tim Labfor melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) tahap awal di empat TKP, Jumat (26/9).


Berita sebelumnya, insiden bentrok antara anggota Yonif 134/TS) Barelang, Mabes Polri mengerahkan tim Puslabfor untuk melakukan 4 olah TKP (tempat kejadian perkara), Kamis (25/9) sekitar pukul 10.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.

Pantauan dilokasi kejadian, untuk menungkap olah TKP itu, tim puslabfor diterjunkan diawasi oleh Polisi Militer (PM) dari Mabes Angkatan Darat (AD) dan Propam Polri serta sejumlah personel lainnya.

Lokasi gudang penimbunan solar ilegal itu menjadi tempat pertama yang dilakukan tujuh orang tim puslabfor Mabes Polri, yang disebut TKP 1 melakukan perekaman dengan menggunakan kamera Panoscan.

Dilokasi gudang itu juga mobil Nissan X-Trail warna hitam bernopol BP 610 CK milik salah satu anggota Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kepri yang dirusak dalam kejadian itu, diselidiki tim puslabfor dengan merekam menggunakan kamera Panoscan.

Kemudian, tim puslabfor beranjak ke dalam gudang penimbunan solar yang berjarak lebih kurang 10 meter dari mobil yang dihancurkan tadi. Didalam gudang itu, tim puslabfor kembali menggunakan kamera Panoscan untuk mengambil rekaman dan susana di TKP 1.

Selanjutnya, tim puslabfor menuju ke TKP 2 di Markas Komando (Mako) Brimob Polda Kepri. Di TKP 2, tim puslabfor Mabes Polri lebih dari 1 jam melaukan olah TKP.

Namun, terlihat anggota Brimob Polda Kepri yang piket saat malam kejadian dipanggil dan dimintai menceritakan kronologis kejadiaan saat itu. Anggota Brimob pun menunjukan beberapa kaca yang pecah kepada tim puslabfor mabes Polri.

Kemudian, rombongan kembali menuju ke TKP 3, atau tempat pencucian mobil di seberang jalan Mako Brimob Polda Kepri yang dibakar massa saat malam kejadian.

Tak berlangsung lama, tim puslabfor langsung menuju ke TKP 4, yang merupakan toko penjualan aksesoris TNI, Polisi dan Satpol PP di Buana Plaza.

" Saya hanya mengawasi saja olah TKP yang dilakukan tim dari Puslabfor. Tidak ada wewenang saya memberikan keterangan," ujar salah satu anggota yang tidak mau menyebutkan nama dan mengaku dari mabes Polri.

Begitu juga Letkol TNI Kemas A Yani dari Polisi Meliter (PM) Mabes Angkatan Darat (AD), yang ikut mengawasi olah TKP. Dia enggan berkomentar dan memilih diam saat ditanya wartawan. "Jangan saya, tanya aja langsung ke KSAD. Saya hanya mengawasi saja," katanya.

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA