Lewat Beasiswa dan Subsidi SPP, Amsakar Ingin Tak Ada Anak Putus Sekolah

Pembukaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) tingkat SD dan SMP se-Kota Batam di Pollux Mall(ist) 

Keprinews
, BATAM – Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh anak di Batam mendapatkan akses pendidikan yang layak, tanpa terkendala masalah biaya. Pemerintah Kota Batam, kata Amsakar, telah menyiapkan berbagai bentuk bantuan untuk menghapus hambatan Finansial yang kerap menjadi penyebab anak putus sekolah.


Hal ini disampaikannya saat pembukaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) tingkat SD dan SMP se-Kota Batam di Pollux Mall, Senin (26/5/2025). melanjutkan sekolah hanya karena tidak mampu membayar SPP.


“Saya tidak ingin lagi mendengar ada anak-anak Batam yang kehilangan haknya untuk belajar hanya karena tunggakan SPP. Jangan halangi semangat dan kegembiraan mereka, apalagi di lingkungan sekolah,” tegasnya.


Untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Batam bersama Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra telah menyiapkan berbagai program bantuan yang langsung menyasar peserta didik jenjang SD dan SMP. maupun swasta, serta subsidi SPP bagi siswa yang tidak mampu di sekolah swasta.


Hanya itu, melalui Program Beasiswa Prestasi, Pemko juga memberikan dukungan kepada siswa asal Batam yang lolos masuk tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) ternama di Indonesia melalui jalur undangan atau prestasi akademik (SNBP). 


Tujuh PTN tersebut adalah Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Padjadjaran (Unpad).


Selanjutnya, Pemko juga memberikan beasiswa khusus untuk masyarakat pedalaman dan keluarga kurang mampu yang memenuhi kriteria.


Amsakar tekanan, pendidikan merupakan landasan utama dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing. Ia menyebut, keberhasilan generasi saat ini akan sangat menentukan masa depan Indonesia, khususnya dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045.


"Anak-anak kita hari ini adalah pewaris masa depan bangsa. Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama-sama untuk mendesain masa depan mereka," ucapnya.


Ia juga mengingatkan seluruh lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta, untuk tidak menerapkan kebijakan yang justru menghambat proses belajar siswa.


“Sekolah harus menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan yang humanis. Pendekatan yang digunakan harus berpihak pada kepentingan terbaik anak-anak,” tambahnya.


Salah satunya ditandai dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Batam tahun 2024 yang menyentuh angka 83,32 — jauh lebih tinggi dibandingkan IPM Provinsi Kepri (79,89) dan nasional (75,02).


“Ini pencapaian yang luar biasa. Tingkat kelulusan pelajar kita juga sangat mengagumkan. Ini semua berkat kerja keras Bapak dan Ibu guru,” ujar Amsakar.


Kecerdasan buatan (AI) dan digitalisasi pembelajaran agar proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan menarik.


“Anak-anak sekarang sudah sangat familiar dengan teknologi. Maka manfaatkan AI dan perangkat digital untuk membimbing mereka. Guru-guru kita sudah punya ilmunya, tinggal dimaksimalkan,” pesannya.


Amsakar berharap, dengan kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat, Batam dapat membangun ekosistem pendidikan yang kuat dan siap mencetak generasi emas 2045. 

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA