Hardiknas yang ke 77, Bupati Natuna Sebagai Inspektur Upacara

Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang Ke 77(foto:ist) 

Keprinews.com
, Natuna-Bupati Natuna, Wan Siswandi didampingi Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda dan Sekretaris Daerah (Sekda) Natuna, Boy Wijanarko Varianto saat menjadi inspektur upacara dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang Ke 77. Bertempat di halaman Kantor Bupati Natuna. Jl. Batu Sisir Desa Sungai Ulu Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna. Kamis 02/05/2024. Pukul 7.15. Pagi.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimda, Ketua TP PKK Natuna, Kepala Sekolah, Guru, murid SD, SMP dan SMA serta tamu undangan lainnya.


Hardiknas di tahun 2024 kali ini dengan mengusung tema “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”.


Dalam kesempatan itu Bupati Natuna, Wan Siswandi menyampaikan agar seluruh elemen yang terlibat agar dapat melanjutkan transformasi pendidikan melalui gerakan merdeka belajar untuk jenjang pendidikan.


Dalam membaca Amanat Menteri Pendidikan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim Bupati Natuna menyampaikan bahwa dalam lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan Kemendikbudristek. 


Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia.


Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran.


“Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.,"Tegas Wan Siswandi.


ketika langkah ini mulai serempak, Indonesia dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi.


Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan.


“Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat.,",Papar Wan Siswandi.


Ombak kencang dan karang tinggi sudah di lewati bersama kini Indonesia sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar dan digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang di bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar.


“Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya.,"Ungkap Wan Siswandi.


Masih Wan Siswandi juga mengatakan

saat ini para mahasiswa kembali siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dan sudah ada lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi.


Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh.


Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan.


"Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan.,"Terang Wan Siswandi.


Dan saya berharap dengan memasuki usia yang sudah kepala tujuh, akselerasi pendidikan di Indonesia khususnya di Kabupaten Natuna bisa semakin maju dan berjaya.


“Saya juga berharap peringatan Hardiknas ini dapat memotivasi para guru dan murid-muridnya untuk mau berkembang agar mampu bersaing menjadi orang yang lebih baik.,"Tutup Wan Siswandi. (Ilham)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA