Camat Selayar Dan Pemerintah Desa Melakukan Briefing Bersama Sub Unit PLN Penuba

Keprinews.com, Lingga - Menanggapi keluhan masyarakat, terkait pemadaman listrik PLN secara bergilir 3 (tiga) kali satu hari, Camat Selayar, bersama Porum Koordinasi Pimpinan Kecamatan bersama manajer UPT PLN Dabo Singkep dan Kepala UPT PLN penuba, melakukan Briefing, pada Rabu (31/05/2023).

Briefing Bersama Sub Unit PLN Penuba.(Dok: Awalludin)

Briefing ini bertujuan untuk meminta penjelasan-penjelasan secara singkat atau pertemuan untuk memberikan penjelasan secara ringkas dan solusi tentang jadwal pemadaman bergilir yang dikeluarkan masyarakat beberapa hari ini.

Acara tersebut di hadiri Camat Selayar, manajer ULP PLN Dabo Singkep, Babinsa Selayar, Kepala Desa, Ketua BPD Se Kecamatan Selayar, Ketua Himpunan Selayar Bersatu dan Kepala Sub Unit PLN Penuba.

Dalam pertemuan tersebut sedikit penjelasan singkat yang disampaikan Kepala Sub Unit PLN Penuba, Dijelaskan nya.

"Terkait adanya gangguan/kerusakan pada pengoperasian mesin Perkins Sub Unit PLN Penuba, maka sekarang ini sedang dilakukan operhol. Untuk itu kita lakukan Pengoperasian 2 line dari 12 trafo dengan jadwal pemadaman 3 kali satu hari dengan rincian 6 trafo hidup dan 6 trafo mati," jelas Adi Sub Unit PLN Penuba.

"Untuk permintaan dan usulan yang disampaikan bapak Camat Selayar dan beberapa perwakilan masyarakat yang meminta jadwal pemadaman 5 jam hidup dan 3 jam mati, ini tidak bisa di lakukan karena mesin yang sekarang di operasikan juga tidak normal dan tidak mampu menampung beban pemakaian pelanggan, jika ini di paksakan sesuai dengan keinginan masyarakat maka akan berakibat terjadi hal yang lebih buruk lagi," tambah Adi.

Sementara itu pihak manajer UPT PLN Dabo Singkep menyampaikan permohonan maaf atas ketidak nyamanan pelanggan diwilayah masyarakat Kecamatan Selayar.

"Mohon maaf yang sebesar-besarnya terkait pemadaman secara bergilir yang sekarang ini tidak bisa kita hindari. Dan kami akan melakukan upaya dan langkah yang cepat untuk melakukan perbaikan "operhol" yang sekarang ini kami menurunkan tim khusus dari Surabaya dan sekarang sedang lagi dalam pekerjaan," jelasnya. 

Agar diketahui masyarakat, Camat Selayar H. Abdul Kamar, dalam kesempatan itu juga menyampaikan langkah dan upaya pihak pemerintah baik itu Pemerintah Kecamatan Selayar dan pemerintah Desa untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat khusunya Kecamatan Selayar.

"Dari hasil beberapa pertemuan kami dengan pihak Dinas ESDM yang akan menyusun rencana program yang akan berkoordinasi dengan Bappeda dan BPKAD Pemprov Kepri untuk menyampaikan ke Bapak Gubernur, untuk solusi jangka pendek. Dan ini mengacu kepada langkah-langkah yang di buat pihak UP3 PLN Tg.Pinang," jelas H. Abdul Kamar.

Dikatakan H. Abdul Kamar ,"Sedangkan solusi jangka panjang, pihak Dinas ESDM akan meminta arahan dari Bapak Gubernur dan pihak Kecamatan Selayar agar membuat surat resmi yang di tujukan ke Gubernur Kepri terkait permasalahan PLN yang berada diwilayah Sub Unit PLN Penuba, Kecamatan Selayar, Kabupaten Lingga," tutupnya.

Dari hasil Briefing tersebut untuk diketahui masyarakat Kecamatan Selayar, untuk jadwal pemadaman tetap menggunakan jadwal yang sudah di tetapkan oleh pihak Sub Unit PLN Penuba, sampai selesai operhol pada mesin Perkins dan untuk trapo yang mengarah ke PDAM pihak PLN memastikan akan terus di salurkan dan tidak tidak terjadi pemadaman agar air terus dapat di alirkan ke konsumen.





Awalludin

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA