Lanud Hang Nadim Jadi Tuan Rumah Parasailing

Keprinews.com, Batam---Komando Operasi Udara I ( Koopsud I ) menggelar latihan Parasailing bagi Penerbang Tempur di wilayah perairan Kepri Coral Batam (27/05/22).

Foto:ist

Latihan berlangsung selama dua hari melibatkan 30 orang Penerbang Tempur dari tiga Skadron Udara yang berada dibawah garis komando Koopsud I diantaranya Skadon Udara 1 Lanud Supadio Pontianak, Skadron Udara 12 dan Skadron Udara 16 dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

Dalam skenario latihan, satu pesawat tempur sedang menjalankan misi operasi mengalami situasi yang tidak diinginkan sehingga seorang Penerbang harus keluar dari kokpit pesawat tempur untuk menyelamatkan diri. Dalam proses penyelamatan diri, seorang penerbang didukung dengan parasut untuk mendarat di tanah maupun di air.

Bila mendarat di atas tanah, tentunya tidak mengalami banyak kendala. Namun bila seorang penerbang harus mendarat di air atau di laut dengan parasut, ini yang akan menjadi masalah bila tidak dilatihkan, tutur Marsda TNI Ir. Tedy Rizalihadi dalam sambutannya saat menutup latihan parasailing di Lapangan Mako Lanud Hang Nadim.

Latihan parasiling ini merupakan kali kedua dilaksanakan di Batam dengan Lanud Hang Nadim sebagai tuan rumah, syukur alhamdulilah semua berjalan dengan baik, aman dan lancar, tutur Letkol Pnb Iwan Setiawan, S.A.P selaku Danlanud Hang Nadim 

Upacara penutupan Latihan Parasailing diakhiri dengan acara tambahan berupa pemberian cindra mata kepada Bapak Ahak selaku pemilik Kepri Coral,pemberian bingkisan oleh Pangkoopsud I kepada beberapa karyawan Kepri Coral, dan foto bersama.


Editor:ana

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA