Bersamaan Di Hari Sumpah Pemuda, Wartawan Kepri Deklarasikan Forum Wartawan Maritim

Keprinews.com, Natuna–Bersempena dengan Hari Sumpah Pemuda, para wartawan di Provinsi Kepri yang peduli dengan berbagai permasalahan yang terjadi di wilayah perairan Provinsi Kepri, mulai dari pencemaran laut, pencurian ikan sampai dengan pelanggaran wilayah perairan Indonesia, akan mendeklarasikan Forum Wartawan Maritim Kepri, Kamis (28/10/2021).

Deklarasi tersebut dilakukan saat penutupan kegiatan Pelatihan Jurnalistik Maritim Berwawasan Kebangsaan di Kepri. Dalam penutupan itu juga akan dihadiri oleh Atase Pers Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Michael Quinlan via zoom, Rektor UPN 'Veteran' Yogyakarta, Dr. Mohamad Irhas Effendi M.Si, Ketua Jurusan Komunikasi UPN 'Veteran' Yogyakarta, Dr.Agung Prabowo, Direktur Lembaga Penguji Kompetensi Wartawan (LPKW) UPN 'Veteran' Yogyakarta, Susilastuti dan para pemateri serta undangan lain.

Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad diagendakan akan menyampaikan harapannya pada pendirian Forum Wartawan Maritim Kepri. Juga, harapannya kepada kepada para wartawan anggota forum tersebut. 

Pendirian forum tersebut berangkat dari kepedulian para wartawan Kepri untuk mengawal kedaulatan wilayah maritim Provinsi Kepri. Juga, semangat untuk ikut berkontribusi menggerakkan perekonomian masyarakat pesisir, yang selama ini seolah terpinggirkan. 

"Saat ini, para wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Maritim Kepri ini adalah alumni peserta pelatihan wartawan perbatasan yang digelar oleh LPKW UPN 'Veteran' Yogyakarta bekerjasama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Indonesia secara zoom, 20 s/d 28 September 2021 lalu," ujar Koordinator Wilayah Pelatihan Jurnalistik Maritim Berwawasan Kebangsaan Provinsi Kepri, Saibansah Dardani.

Sebagaimana layaknya forum, lanjut Saibansah, Forum Wartawan Maritim Kepri bersifat terbuka bagi semua wartawan di Kepri yang memiliki visi dan semangat yang sama untuk bersinergi menjaga kedaulatan wilayah laut Kepri demi kesejahteraan masyarakatnya. 

"Dalam grup WA sarana komunikasi kami, mereka sudah menyampaikan poin-poin yang menjadi concern para wartawan anggota forum," tambah wartawan penulis buku perbatasan itu lagi. 

Diantara poin tersebut disampaikan oleh wartawan senior Arham, yaitu, "Wartawan Maritim Kepri mendukung kebijakan yang menstimulus bergeraknya perekonomian perbatasan. Diantaranya, pendirian Kantor UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Perikanan di setiap kabupaten/kota se-Provinsi Kepri."

Juga ada gagasan lain yang disampaikan oleh Pemred Batamxinwen.com, M. A Khafi Ansyari, yaitu, "Wartawan Maritim Kepri concern terhadap kerusakan lingkungan di pesisir". Dan masih ada beberapa poin lainnya yang akan dibacakan secara zoom saat deklarasi.

Sementara itu, Direktur LPKW UPN 'Veteran' Yogyakarta, Susilastuti mengungkapkan, sebagai lembaga akademis, pihaknya sangat mengapresiasi semangat para wartawan di Kepri yang mendirikan forum tempat mereka berembuk dan bertukar pikiran. 

"Apalagi, mereka juga telah melakukan liputan kolaboratif dan berkesempatan berdiskusi dengan para narasumber selama pelatihan. Jadi, semua anggota Forum Wartawan Maritim Kepri ini sudah berpengalaman melakukan liputan kolaboratif," paparnya. 

Kehadiran forum ini, lanjut dosen UPN 'Veteran' Yogyakarta itu lagi, juga akan menjadi mitra bagi stakeholder dan pemerintah daerah dalam menjaga perairan Provinsi Kepri serta memajukan perekonomiannya. 

"Forum ini juga akan menerbitkan buku berisi karya-karya mereka, yaitu karya liputan kolaboratif terkait dengan potensi dan problematika di perairan Provinsi Kepri," tutup Susilastuti sembari berharap dukungan semua pihak bagi forum tersebut. (Ilham)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA