Pelabuhan Tanjung Pala Roboh: Bupati Natuna Perintahkan Dinas Teknis Untuk Segera Di Anggarkan tahun 2022

Kunker di Desa Tanjung Pala Kecamatan Pulau Laut
Keprinews.com,Natuna - Hari ke dua Kunjungan Kerja (Kungker) Bupati Natuna Wan Siswandi dan Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda bersama rombongan menyapa masyarakat Desa Tanjung Pala Kecamatan Pulau Laut.

Sekaligus meninjau proses pelaksanaan vaksinasi serta melihat langsung kondisi tempat isolasi pasien Covid-19 yang masih kosong.Bertempat di Aula Desa Tanjung Pala Kecamatan Pulau Laut Kabupaten Natuna. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Pj Sekda Natuna Boy Wijanarko Variantosebagian kepala Organisasi perangkat Daerah (OPD), ketua Tim Penggerakan PKK Natuna Septi Dwiani Siswandi (Istri), FKPD Natuna. 

Bupati Natuna menyampaikan meskipun belum terisi dengan pasien yang terpapar covid-19 namum tempat isolasi kecamatan Pulau Laut.Harus di lengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai ketika ada pasien Covid-19 yang terpapar di kemudian hari. 

"Selain meninjau tempat isolasi Covid-19 Bupati Natuna juga menyinggung rencana pembangunan di Pulau Laut yang menjadi skala prioritas yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat karena sudah mendapatkan laporan dari masyarakat.

Salah satunya kerusakan Pelabuhan Desa Tanjung Pala yang sudah rusak parah dan roboh dan tidak bisa digunakan lagi untuk masyarakat Maka dari itu,"saya meminta dari dinas tehnis untuk menganggarkan pembangunan pelabuhan desa Tanjung Pala tahun 2022 untuk segera di bangun., "Papar Wan Siswandi. 

"Melihat kondisi pelabuhan desa Tanjung Pala memang sangat memprihatikan,Bahkan bukan hanya rusak saja tetapi pelabuhan tersebut terbuat dari kayu yang sudah berumur sekitar tahunan dan sudah roboh sehingga menyulitkan aktifitas masyarakat setempat yang bergantung pada pelabuhan tersebut," Ungkap Wan Siswandi.(Ilham)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA