Diduga Kurangnya Pengawasan Sejumlah Fasilitas Pelabuhan Di Lingga Kurang Perhatian

Keprinews.com
(foto:Atan)
Keprinews.com ,, LINGGA - Kurangnya pelayanan fasilitas pelayanan ruang tunggu dermaga pelabuhan penyebrangan kapal roro yang berada di penarek  dan sejumlah fasilitas dermaga terlihat rusak berat,  diduga kurangnya pengawasan oleh dinas perhubungan kabupaten Lingga.

Seperti disampaikan, salah satu calon penumpang yang hendak menggunakan jasa angkutan kapal roro Penarek tujuan Jagoh, seperti yang dilansir dari salah satu media online lintasindonesia.id di kabupaten lingga, yang berjudul "FASILITAS RUANG TUNGGU DI PELABUHAN PENAREK BURUK DAN TAK MEMADAI" yang di terbitkan, pada Senin (25/01/2021).

Calon penumpang, kapal roro yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, kepada wartawan pada saat Investasi.

" Saya  sudah dua kali terkena seperti ini,  jangankan mau buang hajat besar, buang air kecil saja saya tidak pakai cuci,apa lagi disitu ada Musholla, coba pikirkan kalau ada yang mau ambil wudhu, mau Sholat, setahu kita Daek tidak kekurangan air, apa lagi Daik pusat pemerintahan (Kab) Lingga" Terangnya kepada wartawan lintasindonesia.id.

Pada saat dikonfirmasi wartawan ini,,melalui telpon seluler pada Kamis (28/01/2021) sekira pukul 11.50 kepala dinas Perhubungan Kabupaten Lingga , mengatakan " Kalau pegawai kami  yang bertugas di pelabuhan tidak pernah memberikan laporan kekurangan fasilitas pelayanan dan permasalahan di lapangan.

"Menurutnya selama ini semua fasilitas terpenuhi termasuk air, karena kita sudah siapkan sumur ,mesin pompa, di pelabuhan penarek , terima kasih telah memberikan informasi dan masukannya  pak,  untuk itu saya akan memanggil  pegawai saya ,jika mereka tidak bisa bekerja , lebih baik berhenti saja karena masih banyak orang yg mau bekerja hari ini saya memanggil Kepala seksi (Kasi) kami " jelasnya

Artinya selama ini dinas perhubungan hanya mendapatkan laporan fiktif atau istilah Laporan fiksi dari  kinerja pegawai yang bertugas  di lapangan tanpa ada  pengawasan  di lapangan seperti realita kondisi yang terjadi di lapangan. 

Tentunya setiap tahunnya pemerintah telah menganggarkan biaya perawatan rutin , perbaikan, berat atau ringan sebagai mana  yang telah di atur dalam (PERMEN) perhubungan, dan  Peraturan Pemerintah tentang Kepelabuhanan.

Setidaknya, pemerintah harus  mengevaluasi terhadap program pemeliharaan fasilitas pelabuhan karena  akan mengungkapkan permasalahan dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab ketidakefektifan program pemeliharaan.

Dugaan kurangnya pengawasan dari dinas perhubungan kabupaten lingga tidak hanya di pelabuhan roro Penarek  saja,  Seperti  salah satunya yang tertangkap oleh Kamera wartawan, Pada minggu (31/01/2020) sekira pukul 16.00 wib, salah satunya  yang menjadi keluhan  masyarakat,   Pelabuhan apung  desa jagoh , yang hingga sekarang belum dilakukan perbaikan, dan sulitnya naik turun pelabuhan sungai tenam  Karena tidak adanya pelabuhan apung.



(Awalludin)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA