Layangkan Surat , Datang Ke kantor ,Hanya Ditanggapi Didepan Pintu

Keprinews.com ,, LINGGA –  Sikap pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lingga, Ahmad Nasirudin Yang Hanya  Menanggapi  Pertanyaan Beberapa wartawan di Lingga Terkait  Kekosongan Anggaran Publikasi , Didepan Pintu kantor Selepas Sidang Paripurna Pada Senin (14/09/2020) Sekira Pukul 15.30 Wib.


Sesibuk Itukah Seorang Ketua DPRD Lingga ? Hingga Tidak bisa Meluangkan Waktunya Untuk mendengar Atau menanggapi Terkait Kekosongan Dana Kas Publikasi Yang Tersedia pada Anggaran APBD-P (Anggaran pendapatan belanja daerah ) Perubahan Tahun 2020.


Sikap  yang ditunjukan Ketua DPRD Lingga itu, akhirnya membuat Sejumlah wartawan Lingga mengungkapkan bahwa Ahmad Nasiruddin adalah eks wartawan. Padahal Sebelumnya  sejumlah wartawan  juga sudah pernah melayangkan surat untuk mengadakan pertemuan" Ungkap salah Seorang Wartawan.


Setidaknya  keluar dari ruang kerjanya Dia dapat  Meluangkan waktu Untuk Dapat Duduk bersama meluangkan Waktu untuk mendengarkan Keluhan Atau Tanggapan Rekan - Rekan Media , Apalagi Dia kan mantan Seorang wartawan Tentunya  dia bisa lebih menghargai profesi kita ,Tentunya Dia lebih Memahaminya.


Ibarat Kacang Lupa pada Kulitnya Akhirnya Sejumlah wartawan Hanya mendapatkan Jawaban Singkat selepas Acara Paripurna "Tidak Ada Dana lagi Semua Sudah Dipost nya Masing-masing" Seperti Dana Reses ,Diklat Itu adalah kewajiban Tidak bisa Di apakan lagi ,Kecuali Untuk tahun depan Masih Ada, Ini   Karena Situasi Sekarang kemudian tahun ini juga berkaitan dengan Pilkada dan kite mengepos anggaran juga besar".


"Dan Acara Paripurna Hari ini Ikak Juge  Tidak Ade Yg meliput , Sekarang Aku Tanye Berapa Jumlah Media Yang Sudah MOU Ke DPRD ,Kisaran 80 Lebih Kemane Mereka ,yang saya lihat Hanya ini Saja  Yang Nampak Hadir Kalau begini caranya Untuk kedepannya Kita buat Satu pintu Saje Pade  Diskominfo Saje  " Tuturnya


"Pertanyaan Ini Sebenarnya Tidak Seharusnya dia Bertanya Ke Kita , Seharusnya Yang harus Di tanyakan Ke Bagian  Humas DPRD Yg Membidangi Penerimaan Berkas pengajuan Kerja Sama  Dan Yang memverifikasi  Dokumen Pengajuan " Jelas Salah Seorang Perwakilan Kabiro Lingga Yang tidak ingin disebut Namanya.


Kami  sebagai wartawan Namun  tetap tabah, walaupun penghasilan yang kami  dapatkan dari hasil pekerjaan nya sebagai kuli tinta tidak sebanding dengan resiko yang di hadapinya, akibat dari pemberitaan yang di tulisnya Belum lagi Resiko yang di hadapi Di masa Pandemi Covid-19 Sekarang ini.

Ini bukan sekedar opini yang penulis ketengahkan, tapi melainkan ini adalah realita dari sebuah kehidupan seorang wartawan yang Tampa memikirkan keselamatan nya Dalam memberikan Informasi ,Jangan Covid-19 Dan Pilkada Dijadikan Alasan Tidak Dianggarkannya Di APBD-P  Untuk Para Kuli Tinta Di Lingga Ini Dengan Berbagai alasan.


(Awalludin)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA