DPC AJOI Kota Batam :Turut Berduka Cita Atas Dipanggilnya Saudara Kami Bendahara DPC AJOI Natuna

Foto: Salohot Lubis Bendahara DPC AJOI Natuna(ist)
Keprinews.com,Natuna- Pengurus DPC AjOI Kota Batam turut mengucapkan  belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya bendahara DPC AJOI kabupaten Natuna saudara kita Salohot Lubis Sabtu,23 Mei 2020.

Ketua DPC AJOI kota Batam mengucapkan turut berduka cita yang sedalam- dalamnya atas dipanggilnya saudara kita Salohot Lubis,semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan arwah beliau diterima disisinya,dan kita sangat apresiasi atas pengorbanan semasa hidupnya di organisasi DPC AJOI kabupaten Natuna,Semoga almarhum diampuni segala kekhilafannya, diterima amal ibadahnya, dan husnul khotimah,” Dan berpesan  kepada keluarga almarhum untuk bersabar dan tawakal.

Dikutip dari beberapa sumber Salohot meninggal dunia setelah melakukan pemeriksaan sakit perut asam lambung yang dikeluhkannya sejak lama di Puskesmas Ranai sekitar pukul 10.25 WIB.

Usai mengambil obat, ia tiba-tiba mengalami kejang-kejang dan tak sadarkan diri melihat situasi tersebut petugas medis melarikan almarhum ke RSUD Ranai, untuk melakukan pertolongan medis namun almarhum menghembuskan nafas terakhir.

Kepala Puskesmas Ranai, Zasri mengatakan Salohot meninggal dunia bukan disebabkan COVID-19, melainkan terdapat penyakit lain yang dideritanya.

” Ada flek yang menempel dan menyumbat di saluran pembuluh darah ke jantung dan hipertensi sebagai pemicunya,” kata Nasri saat di RSUD Ranai.

Nasri mengemukakan tim medis telah bekerja maksimal untuk menyelamatkan nyawa almarhum, medis telah melakukan pompa jantung tetapi Allah berkehendak lain, tutupnya.(***)

Tim AJOI kota Batam.

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA