KEBAKARAN HUTAN DI TANJUNG RIAU, LURAH TAK PEDULI

Keprinews.com, Batam – Pasca terjadinya kebakaran hutan selama dua pekan terakhir, Lurah Tanjung Riau, dinilai tidak peka dengan kondisi riil di lokasi kebakaran. Sejak terjadinya kebakaran hutan di beberapa titik di Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Batam, Agus Sofyan Lurah Tanjung Riau hampir tidak terlihat di lokasi kebakaran.
Terbatasnya personil Daops Batam dengan jumlah titik kebakaran di Kota Batam menjadi kendala dalam pemadaman api.  Berbeda halnya dengan lurah dan camat Sekupang, menurut Herman, selain masyarakat setempat, Polsek Sekupang, Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) Kota Batam, dan Badan Pengusahaan Batam tampak turut andil dalam upaya memadamkan api.
Hampir di setiap suhu panas, sejumlah lahan hutan di sekitar Tanjung Riau menjadi langganan si jago merah. Sebagai wilayah langganan si jago merah, Ali Sarwan Edy berharap dukungan semua stakeholder karena masalah hutan adalah masalah bersama yang perlu ditangani secara bersama-sama.
Senada juga disampaikan Andi Wahyudi Babinsakamtibmas Tanjung Riau. Ia mengatakan keikutsertaan kepolisian Sekupang bersama masyarakat dalam memadamkan api merupakan tanggung jawab yang harus diemban. Pasalnya, masalah kebakaran hutan adalah masalah di tengah masyarakat. Hal itu disampaikan Andi Wahyudi pada saat melakukan pemadaman api di lahan Sei Tamiang bersama Daops Batam.
Menanggapi keluhan masyarakat, Agus Sofyan, Lurah Tanjung Riau menampik jika dirinya dinilai tidak peka terhadap permasalahan kebakaran. Ia mengatakan dirinya selalu ada menelpon penanggulan bencana kebakaran Pemko Batam, di setiap ada kebakaran di wilayahnya.
Tampak para petugas sedang berupaya memadamkan api yang telah melalap lahan kurang lebih 5 hektar. Selain terbatasnya petugas, kendala lain yang dihadapi para tim pemadaman kebakaran ini, adalah sumber air. Terakhir Ali Sarwan Edy mengajak masyarakat untuk tanggap terhadap kebakaran lahan dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan dan meninggalkan api bekas bakaran sampah.(nl)
Editor:hms

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA