Kapolres Natuna Dan AJOI:Jangan Takut Untuk Memerangi Terorisme

Keprinews.com,Natuna-Kapolres Natuna, AKBP, Nugroho Dwi Karyanto, terlebih dulu mengucapkan belasungkawa, atas tragedi di rutan Brimob , menewaskan 6 anggota Brimob , sedang menjalankan tugas.Tragedi memilukan itu disusul lagi, dengan. Pengeboman 3 rumah ibadah pada pagi hari ini.minggu 13 mei 2018.

Perbuatan keji dan tidak manusiawi itu dikecam seluruh ulama maupun pengurus organisasi Islam di seluruh Dunia, terlebih di Indonesia. Doa khusus pun terus mengalir.Sebab tidak ada satupun agama yang mengajarkan untuk melakukan pembunuhan dan setuju akan aksi terorisme

Hari ini Kapolres Natuna, bersama TNI, mengajak sejumlah tokoh agama , tokoh pemuda ,Ulama ormas , musyawarah antar gereja ,dan Aliansi Jurnalistik Online Indonesia Natuna sedang berkumpul di pantai kencana guna mendeklarasikan,aksi dan mengutuk keras aksi terorisme serta mendukung Polri untuk melakukan penengakan hukum kepada pelaku Teror.

Save Polri Save Masytakat. Satu persatu dari kumpulan agama, ormas dan tokoh pemuda melakukan orasi di pantai kencana tepatnya, di depan pos lantas 901. Kami tidak takut terhadap terorisme dan NKRI Harga matik

Ketua etik Aliansi Jurnalistik Online Indonesia Roni Indra, memberikan apresiasi atas langkah cepat Kapolres Natuna,bersama TNI untuk mengajak masyarakat Indonesia khususnya Natuna, agar tidak takut terhadap aksi terorisme.yang sedang terjadi saat ini. Kita percayakan proses hukum dan tindakan dilakukan pihak Polri.ucapnya

Turut Hadir, Kapolres Natuna, Kasat Intel AKP Sudarto, Pasintel Kodim Kapten Narta beserta anggota, Kapten Bakja, TNI AU, Edi Supripto Dari TNI Al.Ketua FKPPI beserta anggota, Camat Bunguran Timur.Tokoh Agama, dan masyarakat dan Beberapa Anggota DPC Ajoi Indonesia.
(Ajo natuna)

Editor:hms

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA