Bupati Bintan Usulkan,Bandara Busung Jadi Bandara Komersil

Bintan,Keprinews.com-Untuk meningkatkan kunjungan wisata mancanegara(Wisman) ke Bintan Bupati Bintan Apri Sujadi akan mengusulkan bandara Busung menjadi bandara komersial, Dengan tujuan agar setiap wisman asing yang hendak berkunjung ke Bintan tidak perlu singgah ke Singapura melainkan bisa langsung ke Bintan melalui pintu udara tersebut.
Foto:ilustrasi bandara busung Bintan

Apalagi, kata dia, di Bintan akan banyak destinasi pariwisata yang sedang dikembangkan agar wisatawan mancanegara (wisman) yang selama ini berwisata ke kawasan Lagoi, diarahkan ke daerah wisata diluar kawasan objek vital nasional tersebut.

 Hal ini dengan harapan  wisman yang berkunjung ke Bintan nantinya akan diarahkan untuk menikmati keindahan alam diluar kawasan Lagoi,dan Pengelola Lagoi juga sedang mengusulkan kembali ke Kemenhub terkait bandara khusus Busung akan direkomendasikan untuk menjadi bandara komersil.

Dia juga sangat yakin, kalau bandara busung ini jadi bandara komersil jumlah turis ke Bintan akan lebih meningkat lagi," ujar Apri.

 Sementara beberapa kawasan sudah disiapkan menjadi kawasan wisata terpadu yang kental dengan kebudayaan masyarakat lokal. Contohnya tiga kawasan yakni Kampung Mentigi, Kampung Bintan Bekapur dan kawasan Kota Tua di Kijang akan dibuatkan SK sebagai kawasan pariwisata terpadu.

Kita juga mengupayakan membangun infrastruktur penunjang kawasan pariwisata, berbagai upaya menciptakan destinasi pariwisata alternatif dengan memanfaatkan kebudayaan-kebudayaan lokal yang bisa dijual kepada turis-turis,ujarnya.

Sementara, iven-iven sport tourisme yang menjadi hajatan rutih tahunan tetap menjadi prioritas dalam menunjang kunjungan wisman ke Bintan(Hms).

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA