KMP: Turunkan Jokowi, Ganti Prabowo

Kepri News, Yogyakarta - Deklarasi struktur permanen Koalisi Merah Putih (KMP) Daerah Istimewa Yogyakarta diwarnai kecaman terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. "Turunkan Jokowi," teriak massa KMP dalam deklarasi yang berlangsung di Taman Hiburan Rakyat Purowisata, Yogyakarta, Kamis sore, 20 November 2014. Teriakan itu terdengar berkali-kali dari kerumunan massa. "Ganti Prabowo," teriak para peserta deklarasi sesaat kemudian.

Deklarasi KMP di tingkat Yogyakarta ini dihadiri petinggi koalisi di tingkat pusat. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais datang bersamaan di lokasi deklarasi. Mereka disusul Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang hadir bersama rombongan petinggi partai beringin, di antaranya Akbar Tandjung. Selain mereka, ada juga Presiden PKS Anis Matta serta bekas Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali, dan penggantinya menurut muktamar di Jakarta, Djan Faridz.

KMP: Turunkan Jokowi, Ganti Prabowo
Prabowo Subianto bersama tim koalisi Merah Putih di rumah Kertanegara, 
Jakarta, 9 Juli 2014. Prabowo mendeklarasikan kemenangan 
sementara dirinya berdasarkan hasil hitung cepat tiga lembaga survei.
Adapun PBB diwakili oleh Sukmo Harsono. Dalam sambutan, ketua tim pemenangan pemilu PBB itu mengatakan prihatin atas kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter. Dia bertanya apakah keputusan pemerintah itu menjadi pertanda akan adanya peristiwa yang terjadi dalam dua bulan atau dua tahun mendatang. "Wallahu alam bishawab," katanya tanpa menjelaskan peristiwa yang dimaksud. Ia melanjutkan pidatonya dengan meminta bantuan dari KMP agar PBB bisa kembali meraih kursi di DPR.

Di depan para petinggi KMP itu, enam pimpinan partai tingkat DIY menandatangani kesepakatan koalisi permanen. Mereka adalah Ketua Golkar Gandung Pardiman, Ketua PAN Immawan Wahyudi, Ketua PBB Yunohedi, Ketua PPP Syukri Fadholi, Ketua Gerindra Nuryanto, dan Ketua Demokrat Sukedi.

Koalisi ini bekerja sama secara tetap dalam beberapa hal. Di antaranya dalam menggalang kekuatan di DPRD tingkat provinsi dan kabupaten serta mendukung calon kepala daerah bersama-sama. "Sejak lama kami memimpikan deklarasi ini," kata Gandung Pardiman.

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA