Musrenbang di Kecamatan Senayang, Ketua DPRD Minta Pustu dan Polindes Tak Boleh Kosong

Keprinews.com, Lingga - Ketua DPRD Ahmad Nashiruddin minta Dinkes isi semua petugas kesehatan di pelosok Lingga, hal tersebut di ungkapkannya dalam Musrenbang tingkat Kecamatan Senayang, pada Rabu (02/02/2023).

 Ketua DPRD Lingga Ahmad Nashiruddin dalam kunjungan meninjau Fasilitas kesehatan di wilayah Hinterland Kecamatan Senayang. (Dok: Ist)

Saya sering turun ke daerah- daerah di wilayah kecamatan senayang ini, "Saya minta Dinkes dan Puskesmas senayang isi petugas di desa dan di daerah-daerah yang ada fasilitas nya, baik itu Pustu maupun polindes, jangan ada masyarakat yang melapor petugas kosong, dan tidak ada obat, saya tidak mau dengar itu," pungkas Nashiruddin saat menyampaikan sambutan dalam acara Musrenbang.

Sambung Politisi Nasdem tersebut."Saat dari awal tahun 2019 saya menjabat sebagai ketua DPRD Lingga, anggaran kesehatan tidak pernah di pangkas, malah sesuai amanah dengan mandatori persentase untuk dinas kesehatan, anggarannya sesuai dengan mandatori , tak pernah kita pangkas, untuk itu tolong di perhatikan petugas untuk wilayah - wilayaj hinterland," sambong politisi Nasdem.

"Ia juga menambahkan untuk petugas , setiap pagi sampai jam kerja tolong berada di tempat, buka Pustu dan polindes, biar mudah masyarakat berobat di fasilitas milik daerah tersebut, jangan kosong, saya pernah ketemu saat turun ke daerah daerah, tak ada petugas saat jam kerja, Pustu nya malah tutup," tutupnya.

Selain itu ia juga minta dinas kesehatan segera rehab bangunan bangunan Pustu dan polindes yang rusak segera di data, dan di perbaiki," pintanya.




Awalludin.

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA