Tutup Turnamen Imlek Cup Ke III Kelurahan Pancur , Nizar Apresiasi Kekompakan Panitia dan Warga

Foto:ist
Keprinews.com , Lingga - Bupati Lingga M Nizar , menutup secara resmi tunamen voli Imlek Cup III, di Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara, Pada Jum'at (04/02/202) malam. 

Dalam sambutan nya M. Nizar , memberikan apresiasi kepada seluruh panitia turnamen dan masyarakat kelurahan pancur , yang telah sukses menyelenggarakan even olahraga ini.

Menurutnya terselenggaranya even olahraga ini adalah bentuk kekompakan masyarakat di Kelurahan Pancur. Meski berlatarbelakang agama yang heterogen namun budaya tolong menolong begitu terasa disini. 

"Selamat kepada para pemenang dan terima kasih kepada semua tim-tim yang telah bertanding. Dan Kepada panitia-panitia yang terlibat dengan kekompakan dan dengan kerukunan umat beragama saling bersinergi  sehingga turnamen ini berjalan dengan aman dan lancar, dengan penerapan Prokes yang ketat" Ucap M Nizar.

Pancur sebagai tempat yang merupakan "contoh Sebagai daerah yang Kerukunan Umat Beragamanya sangat kental. Tahun 2018 lalu, pengakuan Kementerian Agama melalui Kanwil Provinsi dan Kemenag Kabupaten Lingga, adalah tepat. 

"Semua agama ada di Kelurahan Pancur, Rumah Ibadah yang berdekatan, suasana bertetangga begitu terasa, Budaya tolong menolong begitu kental terasa, dan tidak terdengar adanya konflik. Pertahankan budaya ini, karena ini merupakan aset kita disini," ungkapnya.

"Selamat Imlek kepada saudara-saudara kita disini dari Tionghoa. Tentu dengan doa yang tebaik. Semoga sehat, sukses dan usaha yang dilakukan berjalan lancar," Tutup Bupati lingga M. Nizar.




Awalludin

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA