Wabup Lingga Serahkan Hasil Temuan Proyek Jalan Tanjung Bungsu

Keprinews.com , Lingga - Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy, menyerahkan hasil temuan proyek peningkatan jalan di Tanjung Bungsu, Desa Resun Pesisir, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, kepada Bupati Lingga selaku Kepala Daerah, di Halaman Kantor Bupati Lingga, usai acara pelantikan pejabat eselon III dan IV Pada Jum'at (03/09/2021)

"Ini sebagai wujud tanggung jawab kami sebagai wakil bupati, untuk menyampaikan berbagai persoalan-soalan yang ada, termasuk temuan kami di proyek peningkatan jalan di Tanjung Bungsu ini," ujarnya.

Dirinya menyampaikan bahwa apa yang dilakukan untuk penghentian sementara proyek tersebut, bukan untuk menganggu pengerjaan proyek tersebut, namun lebih dari itu dirinya ingin selama menjabat sebagai Wakil Bupati bersama Bupati Lingga saat ini pengelolaan anggaran dapat benar-benar dimaksimalkan.

"Kita hanya ingin proyek infrastruktur di Kabupaten Lingga ini, dapat dikerjakan secara maksimal dan penggunaan anggaran yang besar benar-benar dapat memberi manfaat bagi masyarakat," ujarnya.

Sementara itu Bupati Lingga, Muhammad Nizar juga menyampaikan hal yang sama, bahwa akan menindak lanjuti apa yang telah menjadi temuan dan akan memanggil dinas terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lingga, untuk memberikan klarifikasi sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

"Kami apresiasi kerja dari wakil bupati Lingga ini dan akan kami tindak lanjuti sesuai tupoksi kami sebagai kepala daerah," ujarnya.

Proyek pekerjaan peningkatan jalan di Tanjung Bungsu ini, dikerjakan oleh perusahaan kontraktor PT. Mega Cipta Abadi, melalui dana DAK, dengan pagu anggaran senilai 3,8 milyar lebih.




Awalludin

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA