Balap-Balapan Antara Keinginan di Vaksinasi dan Isu Hak Asasi, Serta Munculnya Varian Termutakhir Virus Corona B1525


Oleh: Rival Achmad Labbaika Alhasni


Mutasi Varian Termutakhir Virus Corona Covid-19 Berlebel “B1525” kembali ditemukan di Inggris yang diungkapkan oleh sebuah penelitian di Universitas of Edinburg dan telah terdeteksi di 10 negara, termasuk Denmark, Australia, Amerika Serikat dan Singapura.

Varian Baru B1525 memiliki kesamaan genom dengan varian asal Inggris lainnya, B117. Ia juga mengandung sejumlah unsur mutasi dari strain Afrika Selatan E484K. Diketahui Inggris menjadi tempat penularan strain B117 yang memiliki tingkat penularan lebih masif dibandingkan virus corona biasa. B117 menular 70% lebih cepat sementara E484K dengan gejala lebih berat rentan menyerang kelompok muda.

Sudah barang tentu mutasi varian Virus Corona terbaru ini menjadi kekhawatiran terhadap penyebarannya dan penularan ke depan. Negara tetangga Singapura dan Australia memberikan konfirmasi atas adanya penyebaran Varian Corona B1525 jenis baru ini yang disinyalir memiliki kekebalan terhadap vaksin golongan rilisan perdana.

Mengutip CNN Indonesia, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan sejauh ini di Indonesia belum ditemukan mutasi atau varian baru Covid-19 seperti yang ditemukan Inggris, Amerika Serikat (AS) dan Afrika Selatan.

Setidaknya ada tiga varian Virus Corona yang sudah terdeteksi menyebar di berbagai negara, dan telah menghasilkan berbagai mutasi yang berbeda dari genom.

Berbagai negara yg terkonfirmasi terdapat penyebaran Varian Covid terbarukan ini diketahui kembali melakukan pembatasan dan menutup jalur penerbangan dari dan ke Inggris pun ke Afrika selatan untuk memutus mata rantai penyebaran. Pengembangan Vaksin pun kembali disesuaikan untuk jenis Varian Virus Corona yang telah bermutasi tersebut.

Setidaknya di Indonesia tak satupun pasien terkonfirmasi terinfeksi Varian Virus Corona dengan mutasi terbarukan. Keinginan dan kepercayaan masyarakat untuk mendapatkan Vaksin Covid-19 telah terbangun dengan cukup baik dan masif, saat ini muncul banyak keinginan masyarakat untuk memperoleh Vaksin yang dijanjikan pemerintah.

Pemerintah setidaknya perlu melakukan gerakan super cepat terkoordinasi dan terukur jangan sampai kita di balap oleh pembalap liar yang kembali dengan berbagai isu miring terkait hak asasi untuk tidak perlu divaksinasi karena alasan tak jelas ini dan itu. Pun jangan sampai kejadian ditikungan terakhir bangsa kita akhirnya dikagetkan dengan adanya temuan pasien yang terinfeksi Virus Corona Varian Termutakhir.[_]



Penulis Adalah Ketua Umum Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJOI)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA