Kampanye di 3 Desa, Calon Wakil Kepala Daerah Rodhial Huda Kembali Paparkan Program

KepriNews.com,Natuna-Pemilihan Kepala Darah (Pilkada) tinggal menghitung hari saja. Maka setiap kandidat pasangan Calon Kepala daerah terus memanfaatkan waktu yang tersisa untuk berkampanye.

Seperti yang dilakukan salah seorang calon wakil Kepala Daerah Natuna Rodhial Huda, hari ini menyapa masyarakat di 3 desa, yakni Desa Teluk Labuh, Desa Sededap, dan Desa Serantas Kecamatan Pulau Tiga. Kamis, (26/11/2020) pagi.

Kunjungan Rodhial Huda kali ini masih didampingi sejumlah anggota DPRD Natuna yang merupakan partai pengusung.

Diketahui Rodhial Huda mencalonkan diri sebagai wakil kepala daerah berpasangan dengan Wan Siswandi sebagai calon kepala daerah (WS-RH) nomor urut 2.

Dalam kegiatannya, Rodhial Huda kembali memaparkan sejumlah program jika terpilih memimpin Kabupaten Natuna.

Banyak program yang disampaikan Rodhial Huda kepada masyarakat. Di antaranya mulai dari pembangunan fisik, Infrastruktur, Bidang kesehatan, pendidikan, hingga peningkatan pariwisata.

"Itu akan menjadi program prioritas kami jika terpilih memimpin Natuna 3,5 tahun kedepan", ucapnya.

Menurut Rodhial, dirinya bersama Wan Siswandi merupakan pasangan yang cukup ideal dan layak memimpin Natuna lebih baik kedepan.

Pasalnya Wan Siswandi dinilai menguasai bidang birokrat karena pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Natuna. Sementara Rodhial Huda sendiri merupakan tokoh maritim yang kerap di undangan oleh lembaga nasional bahkan lembaga internasional.

Kami merupakan pasangan yang cukup memadai menjadikan sesuatu pada tempatnya, dalam pemimpin Natuna kedepan", pungkasnya.

Untuk diketahui dalam peraturan KPU, masa kampanye setiap pasangan calon kepala Daerah berakhir pada tanggal 5 Desember 2020.(ilham)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA