Biaya Oprasional Bis Sekolah Desa Tanjung Sebauk Dan Desa Semedang Akan Di Siapkan Oleh WS-RH

KepriNews.Com,Natuna -Tanpa didampingi Rodhial Huda, Wan Siswandi menyapa warga Desa Tanjung Sebau dan Semedang, Kamis (26/11).


Didampingi para pengusung dari Anggota DPRD Natuna, Wan Siswandi memaparkan segala visi-misi WS-RH dan terobosan  program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta membuka lapangan pekerjaan baru.

"Saya minta maaf karena Pak Rodhial tak bisa hadir karena harus kampanye di Pulau Tiga," kata Wan Siswandi.

Selain memaparkan visi-misi, Wan Siswandi kembali menegaskan bahwa WS-RH akan menyelesaikan semua tempat ibadah yang belum terselesaikan. Selanjutnya untuk bidang kesehatan, WS-RH akan membuat rumah singgah untuk pasien berobat di luar daerah.

"Setelah rumah singgah, kita juga akan menyiapkan satu orang pendamping pasien dan mobil ambulan di kota tempat pasien mendapat rujukan," ungkap Wan Siswandi.

Sementara itu, kedua desa tersebut mengeluhkan adanya bis sekolah yang tidak dapat beroperasi, sehingga siswa sekolah SMP dan SMA kesusahan untuk pergi dan pulang sekolah karena lokasi yang cukup jauh di Batu Ubi.

Mereka ingin, WS-RH berjanji untuk dapat mengalokasikan anggaran untuk biaya operasional bis sekolah.

"Baik, kita akan menganggarkan biaya operasional bis sekolah," tegas Wan Siswandi.

Untuk biaya operasional bis sekolah, WS-RH akan menitipkan di anggaran Desa atau Kecamatan dan akan mencari regulasi yang tepat.

"Tapi saya minta dukung dan menangkan kami, sehingga kami dapat melaksanakan semua program yang kita rencanakan," tutupnya.(ilham)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA