Akademisi Unhena Memberikan Apresiasi Kepada Kegiatan Sosial Polres Ternate

Keprinews.com,Tobelo-Akademisi Muda Universitas Hein Namotemo (Unhena) Halut, Gunawan Hi Abas, MH, sangat mengapresiasi kinerja Polres Kota Ternate, dengan berbagai macam kegiatan sosialnya salah satunya mengangkat nama konsep POPEDA (Polisi Patroli dan Berdakwah), ini sangat efektif ketika para anggota polisi dilibatkan langsung untuk memberikan himbauan nasihat maupun mengingatkan waktu ibadah kepada masyarakat yang berada di tempat-tempat keramaian, jebolan program Kapolres yang satu ini harus diberikan apresiasi"ucapnya.
Akademisi Muda Universitas Hein Namotemo (Unhena) Halut, Gunawan Hi Abas, MH

Dosen Unhena Tobelo ini juga, menyampaikan kota ternate memang harus membutuhkan kerja keras pada anggota kepolisian maupun stekholder lainnya demi membasmi masalah minuman keras yang sementara ini marajalela dikota ternate.

Ia juga meyarankan pada Polres Kota Ternate, kalau bisah membuat penyuluhan bersama para stekholder tingkat kelurahan dengan gagasan tema, eksistensi kampung anti miras itu juga lebih baik.

Menurutnya, tujuan pembentukan kampung anti-miras sebagai penyuluhan dan pembinaan para remaja agar terhindar dari pengaruh buruk miras, seperti kenakalan remaja, konsumsi obat-obatan terlarang, atau menganggu ketertiban lingkungan, sasarannya ke masing-masing keluruhan yang dianggap rawan dengan kenakalan para pemuda dll. Kita ketahui bahwa kota ternate masih banyak tingkat, para remaja, pemuda, bahkan mahasiswa mengkonsumsi miras ditempat-tempat umum, itu karena kelurahan tidak terlalu peduli dengan lingkungannya masing-masing.

Selain itu, target utama dibentuknya kampung anti-miras ini agar remaja dikota ternate bisah menimalesir miras "Tahun 2025, ternate bahkan indonesia akan punya bonus demografi yaitu banyaknya generasi muda. Mereka harus dapat dibina dan diarahkan ke kegiatan  yang bersifat positif," kata Gunawan.

Konsep kampung anti-miras ini sederhana. Ia mencontohkan salah satu kampung atau kelurahan harus betul-betul berkomitmen untuk wajib lapor jika ada warganya yang ketahuan mengkonsumsi miras di wilayah atau tempat umum. Para ibu-ibu yang menjadi tonggak utamanya. Mereka dapat melapor kepada RT, RW, Lurah, atau anggota Gerakan Nasional Anti Miras, dan Polsek setempat.

Kelurahan juga punya program kerja rutin berupa sosialisasi bahaya miras dan pemberdayaan remaja berupa kegiatan seni dan olahraga. "Intinya harus membuat para remaja sibuk untuk mengalihkan pikiran mereka dari konsumsi miras.

Sehingga generasi muda masa depan bangsa ini mempunyai karakter yang bagus kedepannya. Bahkan bisah menimalesir tingkat kenakalan remaja dan pemuda.(ojemona)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA