SITUS SAKSI SEJARAH TAWANAN TENTARA JEPANG DI SEMBULANG

Keprinews.com,Batam-Satu situs peninggalan sejarah terdapat di Desa Sembulang, Kecamatan Galang, Pulau Rempang, Batam. Berbentuk prasasti, bak batu nisan mamakai pagar rantai besi. Pada prasasti, terpampang beberapa wajah orang berkembangsaan Jepang. Tulisannya diukir dengan abjad Jepang. Terdapat catatan kecil dalam bahasa Inggris.
Ket.foto:1.Tentara Jepang yg Selamat dari tawanan sekutu di Desa Sembulang.
2.Tahun 1983,Veteran jepang membangun prasasti mengenang temannya sebanyak 112.580
3.Lokasi situs sejarah prasasti tawanan tentara jepang bersama Lurah Sembulang,Rizal(foto:Nilawaty)
Rizal, Kepala Keluharan Sembulang (24/10) menuturkan, berdirinya situs peninggalan sejarah yang berada tepat di depan rumahnya, adalah inisiatif para tentara Jepang yang berhasil pulang ke negaranya. Dari 112.708 tentara Jepang yang ditawan Sekutu pasca agresi militer tahun 1945-1946 di Sembulang, hanya 128 yang berhasil pulang ke negaranya.

“Selebihnya tinggal di tempat ini. Di tempat inilah para tentara Jepang ditawan,” kata Rizal. Oleh 128 tentara Jepang yang berhasil pulang, sekaligus sebagai saksi penawan terhadap tentara Jepang masa itu, kembali ke Indonesia, tepatnya ke Desa Sembulang. Kedatangan tentara Jepang tersebut untuk mengenang kebersamaan mereka semasa Jepang menjajah Indonesia, sekaligus mengukuhkan jika di tempat itu, beberapa teman mereka ditawan dan tidak pernah kembali ke Jepang.

Para veteran bekas tawanan Sekutu membangun prasasti di Desa Sembulang, pada tahun 1983. Semasa dibangun, tempat ini masih sering dikunjungi orang Jepang. “Mungkin yang berkunjung keluarga dari tentara tawanan,” kata Rizal. Namun, setelah dua tahun terakhir ini, tempat ini tidak lagi dikunjungi.

Ditanya soal siapa yang merawat prasasti tawanan tentara Jepang, Rizal mengatakan, ia dan bersama warganya dengan swadaya melakukan perawatawan terhadap situs sejarah Jepang itu.

Penulis:Nilawaty.M

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA