Proyek Pembangunan RSUD Morotai Yang Dilaksanakan PT MGTM , Tanah Timbunan Berserakan Dijalan Dan Memakan Korban

Keprinews.com,MOROTAI - Proyek pembangunan rumah sakit daerah (RSUD) kabupaten pulau morotai tahun 2018 yang menelan biaya Rp. 8.015.367.086 milyar, memakan matrial timbunan yang cukup besar.
Jalan depan pembangunan RSUD Morotai

Namun sangat disayangkan dari sisi lingkungan tidak di indahkan oleh pengawas proyeknya, sehingga damtruck yang mengangkut matrial tanah buat timbunan proyek RSUD itu sesuka hatinya membuat banyaknya matrial tanah yang berserahkan menutupi sepanjang jalan raya depan RSUD.

Sikon ini mendapat protes keras dari masyarakat pengguna jalan, terutama pengendara roda dua,  selain terjadi polusi debu ketika musim panas, juga terjadi becek ketika musim hujan, bahkan menelan korban bagi pengendara roda dua. "Pengawas proyek harus tanggung jawab ini, jangan biarkan mobil menjatuhkan matrial tanah di atas jalan aspal, akibat saat hujan jalannya becek, licin buat kami pengendara roda dua terjatuh, "ungkap Ota, salah satu pengendara roda dua asal kecamatan selatan barat, yang mengalami kecelakaan, pada minggu 14/10/2018.

Lanjutnya, saya tidak tau jalan aspalnya becek, saya dari arah barat menuju selatan kota dan tergelincir di depan RSUD karena licin, "untung saya tidak apa apa, kalo tidak saya tuntut kontraktornya, jangan cuman mau dapat untungnya tapi lingkungan menjadi rusak tidak di perhatikan, "semburnya

Sementara direktur PT Mitra Global Teknik Mandiri (PT MGTM)  saat di konfirmasi wartawan mereka tidak berada di tempat, "direktur perusahan berada di ternate, dilapangan hanya saya pengawas,  kami minta maaf atas kejadian ini, kami akan segera bersihkan, " ungkap Apol, pengawas lapangan proyek RSUD, senin 15/10/2018 sore saat di konfirmasi dilokasi proyek.

Selain itu pantauan media ini ketika musim panas tumpukan tanah yang berhamburan diatas jalan aspal ini memproduk debu yangat besar, sehingga mengganggu pernapasan dan penglihatan pengendara roda dua saat saling melewati dengan mobil, "pas kita lewat kemudian ada motor lain dan mobil lewat sudah pasti kita mandi debu, hal ini mengganggu penglihatan dan pernapasan kami dan bisa menyebabkan penyakit pernapasan," ungkap sejumlah pengendara roda dua yang lalu lalang di depan RSUD

Direktur RSUD sendiri lagi keluar daerah saat di konfirmasi, "pak dokter is lagi keluar daerah jadi tidak berada di morotai, " ungkap sala satu pegawai RSUD yang tidak ngin namanya di publis, senin 15/10/2018.

Sampai berita ini ditayang kepala badan lingkungan hidup belum dapat di konfirmasi soal dampak lingkungan akibat dari banyak matrial tanah yang berserahkan di atas jalan aspal, depan RSUD Morotai.(oje/mona)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA