Kesedihan Keluarga Korban KM Sinabung tak Terbendung pada saat Tabur Bunga

Keprinews.com,Sumatera utara - Resmi menutup upaya SAR nasional terhadap korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara. Meski ditutup, tim SAR di daerah akan tetap melakukan pemantauan.

Kepala SAR Medan sekaligus Koordinator Tim Pencarian KM Sinar Bangun, Budiawan, menjelaskan, keputusan itu diambil pada hari pencarian ke-14, Minggu (1/7). Ini merupakan hasil musyawarah antara tim SAR gabungan, para pimpinan daerah, seluruh keluarga korban dan pihak terkait lainnya.

Sempat terjadi perdebatan dalam musyawarah itu. Namun menurut Budiawan, setelah dibicarakan dan ada berbagai saran dan masukan, seluruh keluarga korban akhirnya menerima upaya SAR terhadap para korban dihentikan secara nasional.

Masyarakat mengikhlaskan, 164 korban direlakan tidak usah diangkat. Selanjutnya diputuskan bahwa akan dilaksanakan tabur bunga dan pembuatan monumen, ada nama-nama orang di situ seluruhnya 164 orang,"

Tadi pagi dalam suasana penuh haru, para keluarga korban telah melakukan prosesi tabur dan masyarakat juga melakukan acara ibadah khusus ke untuk korban KM sinabung dan tabur bunga dan berdoa di Danau Toba sebagai tanda mereka mengenang para korban. Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan juga ikut dalam prosesi ini.

Meski dalam rapat itu telah diputuskan upaya SAR secara nasional dihentikan, Budiawan menegaskan pihaknya hingga besok masih akan tetap melakukan pencarian para korban. Setelah itu, pemantauan akan terus dihentikan.

Budiawan berharap masyarakat memahami bahwa dihentikannya upaya SAR secara nasional ini bukan berarti tim SAR akan berhenti bekerja. Pihak SAR daerah akan tetap melakukan pemantauan dan akan menindaklanjuti jika ada informasi valid dari warga soal temuan korban.

"Setelah penutupan secara nasional, kami tetap akan melaksanakan operasi rutin, melaksanakan pemantauan. Mana tahu ada korban ditemukan kita ambil juga. Kalau ada laporan warga, kalau memang positif ada korban kita laksanakan juga. Tim-tim yang di daerah akan melaksanakan pemantauan rutin," jelasnya.

Sumber:detiknews
Editor:mns

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA