KERIBUTAN KEMBALI TERJADI DRIVER ONLINE DENGAN DRIVER AGKUTAN KONVENSIONAL DIKOTA BATAM, KEPULAUAN RIAU

Keprinews.com,Batam- Asosiasi Driver Online (ADO) mengecam keras atas tindakan main hakim sendiri yg dilakukan oleh oknum-oknum taksi pangkalan dan carry di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Dari penjelasan Ketua ADO,Hampir setiap hari driver online selalu menjadi korban kekerasan dan diintimidasi serta ditangkap oleh oknum-oknum taksi pangkalan dan carry lalu diserahkan kepada pihak Dishub dan Kepolisian, ditilang 250.000 - 500.000 dan sudah lebih dari 400 kendaraan dengan alasan belum mempunyai ijin/ilegal jelasnya.

Dasararpenilangan yg sangat tidak tepat mengingat Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah menyatakan dengan tegasnya bahwa Taksi Online resmi beroperasional di seluruh wilayah Indonesia dan penindakan hukum/razia ditiadakan (status quo) sampai adanya

kepastian kembali terhadap pelaksanaan PM 108 yg saat ini masih dalam proses perumusan Peraturan Dirjen sebagai Petunjuk Pelaksanaan PM 108/2017. Dan selama masa status quo ini taksi online diijinkan untuk tetap beroperasional ucapnya" Tapi ironisnya hal ini tidak berlaku di kota Batam.

Seperti yg terjadi hari ini, 6 Juni 2018, terjadi lagi pengeroyokan yg dilakukan oleh sopir carry terhadap driver online di daerah Batu Aji dengan alasan taksi online ilegal. 2 org driver online dan 1 orang masyarakat menjadi korban kebringasan oknum sopir carry. Dan kasus ini sudah dilaporkan ke Polres setempat.

Kejadiannya ini bukan pertama kali tapi yg kesekian kalinya Dan yang sangat mengherankan baik Kementerian Perhubungan maupun Pemerintah Daerah Kota Batam tidak bertindak serius mencari solusi masalah ini. "Dimana letak keadilan bagi driver online katanya"

Kami juga warga negara Indonesia. Kami menuntut keadilan ditegakkan dan Kami menuntut agar kasus-kasus kekerasan utk ditindak tegas oleh Pihak Kepolisian dan menghukum pelaku seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia demi terciptanya suasana yang aman dan kondusif, Kata Christiansen FW Wagey Ketua Umum ADO asosiasi angkutan online.

Editor:mns

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA