SATGAS TNI AL SBJ KE-66 BANTU KORBAN BANJIR DI LHOKSUKON ACEH

Lhokseumawe,Keprinews.com-Satuan Tugas (Satgas)SBJ ke-66 yang baru tiba di Lhokseumawe Aceh untuk melaksanakan Bakti Kesehatan, mendapat laporan dari Danlanal Lhokseumawe Letkol Laut (P) Syamsul Rizal bahwa empat Desa yaitu Desa Tanjung Haji Muda,Desa Lawang,Desa Siren,Desa Panti Pirak Lhoksukon Aceh telah dilanda  bencana banjir akibat hujan yang terus-menerus mengguyur wilayah Lhoksukon (Rabu 7 November 2017).

Wadan Satgas Kolonel Laut (K) dr.Iswanto bergerak cepat segera membentuk tim kesehatan yang dipimpin oleh Letnan Satu Laut (K) dr Donny beserta beberapa tim medis untuk diberangkatkan menuju tempat bencana, dengan membawah perlengkapan dan obat-obatan,Selimut serta Sembako yang akan didistribusikan kepada masyarakat di empat desa wilayah Lhoksukon Aceh yang tertimpa musibah.
Penyerahan bantuan berupa Selimut,Sembako diserahkan kepada kepala desa H.M Husen berlangsung di Desa Tanjung Haji Muda Lhoksukon.

Selain itu Tim kesehatan Operasi Bhakti Surya Baskara Jaya ke 66 yang di berangkatkan ke empat desa yang dilanda banjir di bantu beberapa personel dari Lanal Lhokseumawe dengan menggunakan kendaraan darat.

Menurut Wadan Satgas SBJ Tim kesehatan yang kita berangkatkan akan melaksanakan membantu terutama pengobatan warga dikeempat desa selama dua hari kedepan.

“Kita lihat situasi dan kondisi dilapangan apabila banyak masyarakat yang membutuhkan perawatan, maka akan kita tambah personel dan peralatan serta obat-obatan yang akan kita geser kelokasi korban banjir untuk membantu masyarakat setempat”. (UT Humas Satgas SBJ ke-66 Drs.Josdy Damopoli/hms)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA