Panitia Natal Oikumene Wartawan/ti Se-Kepri 2017 Sudah Terbentuk

BATAM ,Keprinews.com- Natal Oikumene wartawan/ti se-Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 terbentuk. Rapat panitia yang digelar di Batam Center, Jumat (20/10) malam diikuti belasan perwakilan dari berbagai media. Baik media cetak dan elektronik.

Photo Rapat pembentukan Panitia natal Oikumene Wartawan/ti se-kepri 2017

Sesua hasil notulen rapat dari perwakilan wartawan/ti yang hadir sepakat memilih Cipta Gemindo Saragih alias Koko Rimba sebagai Ketua Panitia Natal 'Oikumene wartawan/ti se-Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017' dari kantor berita Batamnews.co.id.

Sekretaris Umum Agus Siswanto Siagian dari detik.com dan Bendahara Umum Anne Maria Silitonga dari Harian Tribun Batam.

Koordinator Bidang Humas Natal Oikumene Leo Halawa menjelaskan, tahap awal rapat dan pembentukan panitia yang digelar merupakan pemantapan. "Nanti akan ditentukan lokasi gereja dimana. Ini sebatas pemantapan dulu. Untuk masalah teknis akan disampaikan nanti melalui internal dan media massa. Dimatangkan dulu teknisnya," ujar Leo.

Leo menambahkan, sesuai dengan kesepakatan, natal ini se Kepri. Kendati, masing-masing kabupaten/kota akan mengkoordinir. ''Setelah terkoordinir, nanti akan dibuatkan dalam satu skema yang kemudian untuk dijadikan acaun dalam teknis pelaksanaan natal nanti,'' tambahnya.

Sementara itu, sesepuh wartawan Nasrani Kepri sekaligus Wakil Pemred Tribun Batam Richard B Nainggolan mengatakan, sangat mendukung acara itu. Ia berpesan,agar natal oikumene dilakukan  sebagaimana mestinya.

Senada, Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kepri Rudiarjo Pangaribuan juga mendukung acara itu. Sebagai salah satu ketua pofesi, ia berpesan, agar tema natal kelak bisa diaplikasikan dalam kehidupan wartawan.

"Karena sangat relevan. Relevansinya adalah, antara spritual dengan kegiatan sehari-hari harus lah selaras. Bila tak seimbang dan selaras, maka hilang sendiri makna dalam natal itu," ujarnya.

Rudi yang juga pendiri swarakepri.com menuturkan, sejalan dengan pesatnya dunia digital dewasa ini, ia berpesan agar menjadi wartawan pewarta kedamaian. Bukan justru sebaliknya.

"Sebab, makna natal itu sendiri membawa kedamaian. Sangat relevan dengan kegiatan yang dibuat ini. Kendati, kami hanya berpesan, berkarya lah dan wartakan lah warta kebenaran. Jangan sebaliknya. Maknai natal dengan kedamaian dan suka cita abadi,'' paparnya,
Koordinator Bidang Humas Natal Oikumene : Leo Halawa.Red/ana

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA