IWO dan C Radio 105,6 FM Santuni 500 Anak Yatim

BEKASI - Keprinews.com,Pengurus Pusat Ikatan Wartawan Online (IWO) bekerjasama dengan managemen C Radio 105,6 FM menggelar santunan kepada 500 anak yatim, jompo, guru ngaji, marbot masjid dan mushola bertempat di  Masjid Al Gupron Kampung Penjalin RT 02 RW 01 Desa Pasirsari, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
photo pendiri IWO Syafrullah Hadmar dan beberapa pengurus Lsm

Dalam sambutannya pemilik C Radio 105,6 FM Icang Rahardian mengatakan,  santunan dalam rangka menjalankan ajaran islam dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

"Kedepan, santunan ini akan kami lakukan setiap hari Jum'at," ujar Icang Minggu (24/9/2017).

Dikatakannya, santunan ini juga untuk mensyukuri nikmat Allah SWT. "Memberikan santunan kepada anak yatim piatu merupakan tangung jawab kita bersama".

Hari ini lanjut Icang, ada 500 orang yang kita santumi. Kedepan kita akan berusaha menyantuni 1.000 sampai 2.000 orang.

"Mudah-mudan santunan ini akan terus kita lakukan secara berkala," ujarnya.

DIitempat yang sama, Sekretaris Pendiri IWO Zulfasli mengatakan, kami sangat mengapresiasi kegiatan sosial seperti ini. Karena, santunan ini diperintahkan oleh agama islam.

"Santunan ini diperintahkan oleh agama dan negara. Pemilik C Radio 105,6 FM ini sudah  menjalankan ajaran agama islam dan perintah UUD 1945," jelasnya.

Hadir dalam acara santunan ini LSM Pejuang Siliwangi, Lembaga Pemberdayaan Masayarakat dan Pembangunan Daerah (Lambada), Bekasi Bersih, WN 88, Laskar Mujahidin Bekasi, Forum Komunikasi Keluarga Besar Kejaksaan (FKKBK), LBH Bekasi Raya, KAI cabang Kabupaten Bekasi, Komando Pemberantaan Korupsi (KPK), IWO Kota Bekasi, Sekjend IWO Witanto dan pendiri IWO Syaifullah Hadmar.(iwo/red)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA