Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029(ist)
Keprinews, Batam--Pemerintah Kota Batam terus memantapkan arah pembangunan lima tahun ke depan melalui pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029, yang digelar di Kantor Wali Kota Batam, Senin (5/5).
Wali Kota Batam Amsakar Achmad, didampingi Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra, menegaskan bahwa Musrenbang RPJMD bukan sekadar forum perencanaan formal. Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk memastikan arah pembangunan Kota Batam sesuai kebutuhan masyarakat, serta sejalan dengan dinamika lokal dan nasional.
“Forum ini penting untuk menampung masukan, menyelaraskan strategi, dan menyepakati program prioritas daerah. Ini bagian dari komitmen kita untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang partisipatif, terbuka, dan bertanggung jawab,” ujar Amsakar dalam sambutannya.
Musrenbang ini digelar sebagai bagian dari proses penyusunan dokumen RPJMD 2025–2029, yang sebelumnya telah melalui tahap konsultasi awal dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada 28 April 2025. Proses selanjutnya, menurut Amsakar, adalah penyusunan rancangan akhir RPJMD, yang akan direviu oleh APIP dan disampaikan kepada DPRD Batam untuk dibahas bersama sebelum ditetapkan paling lambat Juli 2025.
Dalam arahannya, Amsakar memaparkan visi pembangunan lima tahun mendatang, yakni “Batam Kota Madani yang Inovatif, Berkelanjutan, dan Berbudaya sebagai Pusat Investasi dan Pariwisata Terdepan di Asia Tenggara.” Visi ini dijabarkan ke dalam lima misi utama, tujuh tujuan pembangunan, dan 15 program prioritas.
Beberapa poin strategis dalam dokumen tersebut mencakup penguatan daya saing ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, reformasi birokrasi, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, hingga pelestarian budaya lokal.
Amsakar juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama lintas sektor. Pemerintah daerah, BP Batam, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat diajak untuk bersinergi memperkuat pembangunan Batam. Termasuk optimalisasi peran Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dalam mendukung pembiayaan pembangunan non-APBD.
“RPJMD ini akan menjadi alat untuk merealisasikan seluruh janji kampanye kami. Maka kami mengajak semua pihak memberikan masukan agar dokumen ini benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat Batam,” tambahnya.
Menurut Amsakar, arah pembangunan Batam saat ini sudah berada di jalur yang tepat. Hal itu terlihat dari tren positif indikator makro seperti pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, indeks pembangunan manusia (IPM) yang membaik, serta angka pengangguran dan kemiskinan yang terus menurun.
Sejumlah program sosial juga terus digulirkan, antara lain subsidi SPP bagi pelajar SD dan SMP, bantuan bagi lansia, cakupan Universal Health Coverage (UHC) yang telah mencapai 93 persen, serta perlindungan pekerja rentan melalui BPJS Ketenagakerjaan.
“APBD kita langsung menyentuh masyarakat. Ini bukti bahwa pemerintah hadir dan bekerja untuk rakyat,” tegas Amsakar.
Di akhir sambutannya, Amsakar menegaskan bahwa kunci pembangunan berkelanjutan adalah kualitas manusia. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk fokus mencetak generasi unggul demi menjaga masa depan daerah perbatasan seperti Batam.
“Kalau kita sudah sepakat dan sehati, insyaallah Batam akan semakin maju. Mari kita rancang pembangunan ini dengan tekad dan cita-cita bersama,” tutupnya.()