Tim Relawan Desa penuba Bersama Tenaga Medis Puskesmas Penuba Lakukan Sterilisasi


Keprinews.com, Lingga -- Tujuh (7) Mahasiswa Lingga yang merupakan Anak-anak  Kecamatan Selayar ,Semua nya  Di lakukan  Sterilisasi ,pengecekan Suhu Tubuh Dan penyemprotan  Cairan Disinfentan Di pelabuhan penuba Kecamatan Selayar Pada Kamis, ( 23/04/2020) Sekira Pukul 16.48 Wib


Kegiatan ini Dilakukan Dalam Upaya Pencegahan Penularan  Covid-19 Masuk kewilayahan kecamatan  Selayar Yang Di ikuti Kepala Desa Penuba timur Adnan,Kepala Puskesmas penuba Andra Wirawan Kepala Desa penuba pantai Harapan Zamir ,kepala Desa selayar Naharudin Dan Pihak kecamatan.


Kepala Desa penuba Sapri Melalui Ketua Tim Posko Idrus "menyampaikan Kami terus Berupaya Dan Menghimbau Kepada Adek -adek Mahasiswa  Tetap Mengikuti Anjuran pemerintah Dengan melakukan  Isolasi mandiri Selama 14 Hari Demi kebaikan kita bersama Dan Berpesan  Kira nya Adek Ada yang merasa Ada keluhan Sakit Agar Secepatnya untuk  Melaporkan Dan berobat Ke puskesmas", Ungkapnya

Hal Senada juga disampaikan Kapolsubsektor Penuba  Polsek Daik Lingga Aipda Andi Saputra Menyampaikan Arahan Dan menegas kan Agar Adek-Adek Mahasiswa Mematuhi Aturan Dari pemerintah Agar tetap Melakukan Isolasi mandiri Selama 14 Hari Dan Tetap untuk Tetap Di rumah Dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19", Imbuhnya

Petugas Medis Surfilent P2M Puskesmas penuba Atika Sari  Saat di temui Wartawan Menyampaikan " Ada 7 orang Anak -  Anak mahasiswa yang Pulang ke Kecamatan Selayar  Semua nya kita lakukan Pengecekan Suhu Hasil nya untuk Sementara ini Semua nya Normal , Namun Nantinya Kita Akan Terus melakukan Pengecekan Lanjutan  Selama Masa karantina Mandiri di rumah masing-masing Bersama Tim Penanganan Covid-19", Tutupnya

(Awalludin)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA