Syamsul Paloh: Perlu Perhatian Khusus Tangani Peredaran Narkoba Di Batam

Ketua DPD Granat Kepri Menyoal Penanganan narkoba du Batam Masih kurang perhatian(foto:nila)

Keprinews.com,  Batam
– Sarana dan prasarana dalam pemberantasan peredaran sindikat narkoba di wilayah perairan laut Batam, perlu perhatian khusus. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Granat (Gerakan Nasional Anti Narkoba) Kepri, mengatakan, sarana dan prasarana dalam hal pemberantasan narkoba masih memerlukan perhatian, Senin, (31/12).

Perlunya sarana tersebut kata Syamsul Paloh, melihat dari posisi Batam sebagai daerah perairan laut yang berdekatan dengan beberapa negara. Meskipun hanya memiliki luas daratan hanya 4 persen dibandingkan luas lautan 96 persen, namun peredaran narkoba di Batam tidak bisa dinafikan. Batam yang didominasi wilayah kelautan, menjadi ancaman serius untuk peredaran narkoba.

Menangani peredaran narkoba di Batam tidak bisa hanya mengandalkan BNNP Kepri, bea cukai dan aparat kepolisian. Namun harus melibatkan aparat Angkatan Laut dan Dirpolair. Pasalnya transaksi peredaran narkoba diduga dilakukan di atas kapal, di perairan internasional atau yang dikenal dengan (out of port limit), OPL.  Kendati demikian, ia tak menampik jika peredaran narkoba juga dilakukan di tempat-tempat hiburan. “Untuk memproduksi narkoba tidak perlu ruangan besar. Cukup 4 x 4 pun bisa. Bisa jadi di atas kapal pabriknya,” kata Syamsul Paloh.

Bagaimana aparat keamanan bisa menjangkau peredaran narkoba, didukung dengan sumber daya dan peralatan yang memadai, kata Syamsul Paloh, pemerintah harus memikirkannya. “Tidak mungkin tidak ada peredaran, meskipun luas daratan hanya 4 persen. Kerawanan terhadap peredaran, tidak bisa dikatakan menjadi satu jaminan tidak ada” kata Syamsul Paloh.

Rawannya peredaran narkoba di Batam, serta kurangnya kemampuan sarana dan prasarana akan sulit menyentuh para pengedar narkoba. Ia juga menyoal apakah Kota Batam sekadar sebagai tempat lintasan perdagangan narkoba menuju daerah-daerah lain di Indonesia, atau Batam sebagai tujuan pemasaran narkotika dari negara-negara lain, seperti Malasya dan China. Melihat hal tersebut, Syamsul Paloh, berharap pemeritah pusat melengkapi sarana dan prasarana, maupun aparat pendukung seperti angkatan laut dan bea cukai dalam pemberantasan peredaran narkoba di atas perairan laut. (nila)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA